apahabar.com, BANJARMASIN – Sebuah pertunjukan drama tentang nasib tragis seorang waria penderita AIDS, memukau ratusan penonton yang memenuhi teater arena dalam pagelaran South Borneo Art Festival, di Desa Kiram, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
“Marni” tokoh waria yang diperankan Babam, mampu menyedot perhatian para penonton termasuk Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor, yang ikut menyaksikan pertunjukan tersebut, Senin ( 19/11/2018) malam lalu.
Babam, dalam pertunjukan drama berdurasi 30 menit tersebut, dapat memerankan tokoh “Marni” dengan sangat pas. Dengan mengenakan busana wanita seksi, bermotif macan, dan highhell, Babam tampil “kemayu”, menggoda, terlihat tegar namun rapuh.
Kumis dan jambang yang dibiarkan pada wajahnya ditambah dengan dialog-dialog yang blak-blakan, tak jarang membuat para penonton tertawa. Namun manakala adegan tokoh “Marni” sang waria harus menderita karena AIDS di rumah sakit, para penonton pun hanyut pada kesedihan yang dibangun dalam plot cerita.
Drama dengan judul “Marni” tersebut menurut Babam, merupakan kisah nyata tentang seorang waria yang disia-siakan keluarganya dan harus meninggal dunia di rumah sakit akibat AIDS. “Naskah nya dibuat sejak tahun 2016 lalu,” ungkap Babam sebagai penulis, sutradara sekaligus pemeran utama dalam pertunjukan teater tersebut.
Babam sendiri mengaku, sudah mempersiapkan teaternya yaitu Teater Kolektif Sudah Peka Sakit Lagi sejak di Jogjakarta, untuk tampil maksimal di South Borneo Art Festival.
“Properti sebagian dibawa dari Jogja, di antaranya kostum dan beberapa aksesoris, sedangkan aksesoris dan perlengkapan lainnya dibeli di pasar,” tambah Babam.
Yang pasti, lanjut Babam, ia dan teaternya sangat senang tampil di Kalimantan Selatan dan mampu menghibur penonton di South Borneo Art Festival.
Editor : Budi Ismanto