apahabar.com, JAKARTA-Jika sudah punya keinginan memulai bisnis, jangan lagi ditunda-tunda. Apalagi dengan kehadiran smartphone, memulai bisnis lewat teknologi digital semakin mudah.
“Ini era di mana saat kita memulai usaha, modal smartphone saja sudah bisa memulai sesuatu. Ini sesuatu yang kita punya, manfaatkan. Buat yang masih muda, waktunya sekarang itu memang pas banget,” kata Founder Brodo, Yukka Harlanda, dalam acara d’preneur Entrepreneur Juara di Ice Palace, Lotte Shopping Avenue, Jakarta, belum lama ini.
“Jawaban bijaknya, memulai bisnis memang harus dimulai sekarang ini. Saya beruntung banget tembakan pertamanya langsung berhasil,” lanjut Yukka.
Yang jelas, Yukka menambahkan, jangan takut gagal dalam berbisnis, apalagi kegagalan tidak mungkin dihindari. Oleh karena itu, dia menyarankan para enterpreneur dapat mengubah cara berpikir, kegagalan menjadi hal positif untuk naik ke level selanjutnya.
“Masalah jatuh enggak mungkin dihindari, namanya usaha. Jadi mindset yang harus beda, anggap saja ujian untuk naik kelas,” ujarnya.
Yukka bercerita dirinya pernah dihadapkan pada dua pilihan sebelum akhirnya jadi pengusaha. Setelah lulus kuliah, Yukka ingin bekerja di perusahaan migas karena bisa meraup penghasilan besar.
Tapi di sisi lain, bisnis sepatu dengan merek Brodo yang dirintisnya mulai menghasilkan. “Momen kegalauan muncul, waktu lulus Brodo sudah menghasilkan, dan kita mulai kerja,” tuturnya.
Momen galau itu makin kuat setelah Yukka dipanggil sebuah perusahaan migas untuk wawancara. Di waktu yang sama Yukka berkesempatan mengenalkan Brodo dalam sebuah pameran besar.
“Jadi berpikir, pameran enggak bisa diulang, kalau wawancara bisa diulang apalagi usia masih muda. Jadi mikirnya, lulus full time dulu di Brodo, kalau nanti gagal, masih bisa kerja karena masih muda,” cerita Yukka.
Singkat cerita, Yukka akhirnya memilih menekuni bisnis sepatu hingga sukses seperti sekarang. Ia mengatakan, memilih bisnis tak melulu dari sesuatu yang digemari, tapi diawali dari pertanyaan kenapa ingin usaha?
“Jadi mindset itu kenapa usaha, terus lihat kondisi keuangan. Kalau keuangan banyak cicilan, terus keluar kerja, lalu bikin usaha itu tidak baik,” kata Yukka.
Selain itu, harus bisa meminimalisir risiko usaha yang ingin dijalankan. Jangan sampai hanya sekadar menjalankan bisnis tanpa mengetahui risikonya ke depan.(*)
Sumber: detikfinance
Editor: Fariz