apahabar.com, BANJARBARU – Pelatihan Teknik Pertolongan Water Rescue dan Medical first responden (MFR) bagi Anggota SENKOM Mitra Polri Tahun 2018 resmi ditutup, Selasa (20/11/2018).
Dari 130 peserta, sudah dibekali teori dan praktek jadi penolong handal. Namun yang lebih penting, senantiasa memiliki jiwa kemanusiaan dan kepedulian tinggi.
“Keseluruhan peserta ini merupakan bagian keluarga besar kantor pencarian dan pertolongan Banjarmasin. Jadi hendaklah harus senantiasa memiliki jiwa kemanusiaan dan peduli terhadap sesama,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin, Mujiono S.E, M.H dalam rilis yang diterima apahabar.com.
Karena keberhasilan operasi SAR adalah kecepatan dan pengoptimalkan potensi SAR, Mujiono meminta agar semua pihak bersinergi membangun kerjasama strategis dengan Basarnas, agar pelayanan SAR berkualitas.
Termasuk peserta nantinya dapat berperan aktif dalam Tim Reaksi Cepat (TRC) SENKOM Mitra Polri daerah.
“Setiap sektor harus ikut mengambil bagian dalam operasi SAR. Salah satu caranya membentuk forum komunikasi SAR daerah yang dikomandoi gubernur dan bupati. Anggotanya melibatkan semua institusi termasuk peserta pelatihan saat ini,” pungkasnya.
Pada latihan tersebut, untuk praktek lapangan akan dipusatkan di Danau Seran Guntung Manggis. Sementara materi MFR, peserta dilatih melakukan penanganan terhadap korban cedera agar tidak lebih parah.
Sedangkan pelatihan water rescue, sebagai pelatihan menolong diri sendiri dan menolong korban saat terjadi musibah di air, baik menggunakan alat maupun tanpa alat.
Acara pelatihan serupa akan terus dilakukan demi membentuk potensi pencarian dan pertolongan yang handal serta peduli atas setiap misi kemanusian yang membahayakan keselamatan jiwa.
Editor : Ahmad Zainal Muttaqin