apahabar.com, JAKARTA – Beberapa hari terakhir, marak aksi yang menggugah kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, yaitu gerakan untuk tidak menggunakan sedotan plastik.
Kini, sejumlah rumah makan dan restoran cepat saji mengaku sudah mulai meninggalkan sedotan plastik. Pemerhati lingkungan pun mendukung aksi anti sedotan plastik dan mendorong pemerintah untuk melangkah lebih jauh.
“Saya sangat setuju dengan gerakan menolak sedotan plastik,” kata pengkampanye perkotaan dan energi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Dwi Sawung, sebagaimana dilansir detikcom, Senin (26/11).
Menurut dia, sampah sedotan plastik di laut mengancam kelestarian satwa. Isu sedotan plastik merupakan pijakan awal yang berguna untuk meloncat ke isu berikutnya, yakni menghilangkan pemakaian semua plastik sekali pakai, baik itu sedotan plastik, kantong plastik, kemasan makanan plastik, ataupun botol plastik sekali pakai.
Baca juga : Kadin Sambut Positif Penundaaan Pelonggaran Modal Asing
Dia mendorong pemerintah untuk segera menerbitkan regulasi untuk menghentikan penggunaan sedotan plastik, sekalian juga penghentian penggunaan kantong plastik.
“Perlu ada regulasi pemerintah untuk menghentikan penggunaan sedotan plastik. Tak hanya sedotan, tapi juga kantong plastik sekali pakai. Bentuknya bisa pelarangan total plastik sekali pakai atau cukai plastik,” ujar Sawung.
World Wide Fund for Nature (WWF) juga mendukung gerakan antisedotan plastik. Hal ini dinyatakan oleh Act Manajer of Responsible Marine Tourism and Plastic Pollution Free Ocen Program WWF, Indarwati Aminuddin.