apahabar.com, MADRID – Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Paus Fransiskus, membahas masalah Timur Tengah dalam satu pertemuan di Vatikan, demikian laporan media Italia.
Dalam pertemuan di Istana Apostolik tersebut, Abbas mengatakan kepada Paus, “Kami berdoa bagi perdamaian pada musim Natal tahun ini dan kami percaya pada anda.” Paus juga menyampaikan harapannya kepada presiden Palestina itu bagi perdamaian di Timur Tengah.
Selama pertemuan tersebut, Abbas menyerahkan kepada Fransiskus hadiah yang memperlihatkan Jerusalem kuno, dan paus memberi medalion yang menggambarkan Basilica of San Pietro pada 1600-an, kata kantor berita Italia.
Sementara itu, Abbas menegaskan dalam satu wawancara dengan harian Italia La Stampa bahwa upaya AS takkan mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.
“AS tak bisa menjadi satu-satunya penengah di Timur Tengah. Satu negara yang terus-menerus menjatuhkan sanksi hukuman atas rakyat Palestina tak bisa menjadi penengah. Pemimpin AS adalah penghalang di Timur Tengah,” kata Abbas.
“Kami tak ingin terus bekerjasama dengan pemerintah AS saat ini,” kata Abbas, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Anadolu yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.
“Kami takkan setuju dengan keadaan yang melanggar hukum internasional.” Tahun lalu, Presiden AS Donald Trump menyulut kemarahan internasional dengan mengumumkan rencananya untuk memindahkan Kedutaan Besar Washington di Israel ke Jerusalem dan mengakui kota itu sebagai ibu kota Israel.
Sejak tindakan tersebut pada Mei tahun ini, pemimpin Palestina di Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan, telah menolak setiap perang penengahan oleh AS dalam proses perdamaian Timur tengah, yang hampir mati.
Hukum internasional tetap memandang Jerusalem Timur, bersama dengan seluruh Tepi Barat Sungai Jordan, sebagai wilayah yang diduduki dan menganggap semua permukiman Yahudi di sana tidak sah.
Baca Juga : PP 49/2018 Memungkinkan Angkat Honorer Melampaui Batas Usia
Sumber : Antara
Editor : Syarif