apahabar.com – Kekurangan tenaga kerja menjadi persoalan besar yang terjadi di Kanada.
Sebuah kelompok bisnis lokal menyebut ada 430 ribu lowongan kerja di perusahaan kecil dan menengah selama empat bulan terakhir belum terisi.
Data Federasi Bisnis Independen Kanada (CIFB) menyebut jumlah lowongan kerja di Kanada pada satu tahun terakhir naik dari 2,9 persen menjadi 3,3 persen.
CIFB memaparkan kekurangan terjadi di beberapa bidang seperti tenaga kerja konstruksi, agrikultur, dan sektor migas.
“Data ini sudah melampaui rekor ketika krisis finansial terjadi di Kanada pada 2008 lalu, dan para pebisnis kini merasakan tekanan,” sebut Kepala Urusan Ekonomi CFIB, Ted Mallet, seperti dikutip dari AFP.
Badan Pusat Statistik Kanada menyebut jumlah pengangguran di negara itu menurun 0,1 persen menjadi 5,8 persen pada Oktober ini.
Selain kekurangan tenaga kerja, pengusaha di Kanada menghadapi permasalahan lainnya yaitu permintaan kenaikan gaji dari para pekerjanya.
Baca Juga : Wow! Raup Penghasilan Rp 314 M, Bocah 7 Tahun Jadi YouTuber Terkaya
Kekurangan tenaga kerja diperkirakan akan semakin parah jika pemerintah Federal Provinsi Quebec mewujudkan rencananya membatasi masuknya imigran asing.
Perdana Menteri Quebec Francois Legault menyatakan pembatasan dibutuhkan karena imigran di Quebec mayoritas tidak memiliki kemampuan bekerja. Rencana ini ditentang PM Kanada Justin Trudeau yang mengatakan pembatasan imigran hanya memperburuk keadaan.
“Yang saya dengar dari pengusaha di seantero Quebec, pelaku bisnis mengkhawatirkan kekurangan tenaga kerja,” ucap Trudeau.
“Jadi saya tak yakin ini adalah waktu tepat untuk membatasi imigran,” sebut dia lagi.
Baca Juga : Sang Anjing Setia Berjaga Dekat Peti Mati Bush Senior
Sumber: Kumparan
Editor: Fariz Fadhillah
Global/Featured