apahabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin melalui Dinas Pariwisata kembali menghelat Festival Kuliner Kota Banjar 2018 yang berakhir kemarin.
Helatan akbar bagi pecinta kuliner tersebut juga mencatatkan rekor MURI dalam pembuatan nasi Astakona.
Festival Kuliner Banjar 2018 yang digelar selama tiga hari mulai dari tanggal 7 hingga 9 Desember 2018 di depan Balai Kota Banjarmasin Jalan RE Martadinata Kota Banjarmasin ini dimeriahkan oleh 52 stand kuliner lokal maupun nasional.
Stand kuliner yang bisa disaksikan masyarakat antara lain soto Banjar, batagor Bandung, tahu gejrot, ayam kentucky, gudeg Jogja, empek Palembang serta berbagai macam kue dan minuman.
Pantauan apahabar.com pada hari terakhir Festival, stand ‘Golden Tulip’ paling diburu para pengunjung sehingga antrian relatif panjang. Stand ini menyajikan menu spesial batagor Bandung dengan harga ramah di kantong.
“Saya sekeluarga sangat menyukai jajanan batagor. Ini saya borong 3 porsi untuk dua anak saya,” canda seorang pengunjung, Alyssa (30) saat ditemui di lokasi, Minggu (9/12) sore.
Baca Juga : Tahun Kedua Pekan Raya Tabalong, Target Transaksi Rp5 Miliar
Akan tetapi, Festival Kuliner Banjar ini masih dinilai kurang menarik. Hanafi, salah satu pengunjung festival itu mengaku kecewa karena festival ini hanya sedikit menyediakan kuliner khas Kota Banjar. Bahkan menurutnya lebih banyak ditemui stand-stand dapur hotel yang kebanyakan menyajikan makanan-makanan khas dari daerah lain.
“Sayang sekali, padahal festival ini kan disamping sebagai ajang promosi Kota Banjarmasin, juga sebagai bentuk pelestarian masakan jaman dulu. Lah ini masa isinya tahu gejrot atau tahu pintal yang kekinian,” sesal Hanafi.
Menanggapi keluhan warga, Kepala Disbudpar Banjarmasin, Ehsan El Haque mengaku masakan Banjar sebenarnya masih banyak yang disediakan, hanya saja kebanyakan kurang terekspos dan pengunjung lebih memilih makanan kekinian.
“Ini kan bukan hanya kuliner Banjar saja. Tapi juga ada kuliner Nusantaranya. Jadi tidak menutup juga ada makanan-makanan khas (daerah) lain,” kilahnya.
Baca Juga : Banjarmasin Komitmen Lestarikan Kuliner Khas Banjar Melalui Restoran Terapung
Reporter: Eddy Andrianto
Editor : Ahmad Zainal Muttaqin