apahabar.com, PONTIANAK- Kasus eksploitasi dan perdagangan anak di Kabupaten Bengkayang, Kalbar, yang masih tinggi menjadi perhatian serius pemerintah daerah setempat.
“Dari data yang ada kasus eksploitasi dan perdagangan anak di Bengkayang terbesar kelima di Kalimantan Barat. Hal itu karena Bengkayang ini bisa menjadi persinggahan dari berbagai daerah dan bisa juga menjadi daerah pengirim. Itu tidak terlepas pengaruh Bengkayang yang berbatasan darat langsung dengan negara Malaysia,” ujar Kepala Bidang Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak DSP3APM Bengkayang Liberti Nungkat. saat dihubungi di Bengkayang, hari ini.
Ia menjelaskan bahwa kasus eksploitasi dan perdagangan anak satu di antaranya dengan cara memanipulasi data. Dari banyak kasus yang terjadi orang yang membawa atau bahkan anak itu sendiri agar bisa Malaysia dengan cara mengubah data dirinya.
“Misalnya usianya belum mencapai 17 tahun ke atas, tapi di dokumennya diubah menjadi 20 tahun ke atas. Hal itu berlangsung dan terus dilakukan supaya bisa masuk. Padahal itu jelas sudah mengekploitasi anak,” jelas dia.