apahabar.com, JAKARTA – Berada dalam pesawat di ketinggian berapapun berdampak pada tubuh, salah satu yang paling umum adalah sakit telinga. Gangguan yang mungkin sepele ini bahkan bisa mengancam jiwa seseorang.
Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan (Perdospi), Wawan Mulyawan mengatakan semakin tinggi ketinggian, maka semakin rendah tekanan udara.
“Karena tekanan udara semakin rendah, akan berpengaruh ke tubuh. Yang paling terasa dari perubahan tekanan itu di telinga,” kata Wawan di Lakespra Saryanto, Jakarta, Rabu (12/12).
Wawan mengatakan, ada tekanan udara yang berbeda dari luar pesawat dan di dalam tubuh manusia. Salah satu yang sering dirasakan penumpang pesawat adalah saat pesawat hendak mendarat. Biasanya telinga akan terasa sakit.
“Itu karena gas terjebak dalam tubuh. Seseorang bisa meninggal dunia karena ini,” kata dia.
Tak hanya itu, semakin sedikitnya oksigen membuat kapasitas seseorang menghirup udara turun. Akibatnya adalah risiko kekurangan oksigen atau hipoksia.
“Efek lainnya karena tekanan udara turun, saat kita menarik napas menjadi turun karena sedikit udara yang terhirup. Akhirnya kita kekurangan oksigen atau hipoksia. Efeknya bisa kematian,” kata Wawan.
Baca Juga : Kedok Produsen Kosmetik Ilegal Lewat Endorse Artis Terkenal