apahabar.com, JAKARTA – Berdasarkan kajian, kecenderungan bunuh diri terdapat pada kalangan kaum muda terpelajar. Mahasiswa di Jakarta disebutnya punya pikiran untuk bunuh diri. Ini perlu menjadi perhatian.
Benny Prawira Siauw, Suicidolog sekaligus Kepala Koordinator Into The Light, kelompok pemerhati pencegahan bunuh diri, menjelaskan hal ini kepada detikcom di Plaza Semanggi, Jakarta Selatan.
Menurut penelitian Benny terhadap mahasiswa di Jakarta dan Yogyakarta, terdapat perbedaan angka pemikiran bunuh diri. Jakarta jauh lebih tinggi dari Yogyakarta dalam hal pemikiran berbahaya ini.
Baca Juga: 35 Titik Percetakan Surat Suara Diamankan Polisi
“Tesis saya menemukan 34,5% mahasiswa 18 sampai 24 tahun di Jakarta ini punya pemikiran suicidal dalam satu tahun terakhir,” kata Benny yang saat ini tengah menyelesaikan penelitian di Magister Psikologi Sosial Kesehatan Unika Atma Jaya ini.
Adapun angka pemikiran bunuh diri di Yogyakarta ditemukannya lebih kecil, yakni 6%. Respondennya adalah mahasiswa usia 18 hingga 24 tahun di kedua kota itu. Ada 284 responden yang berpartisipasi. Dia menyoroti angka pemikiran bunuh diri mahasiswa Ibu Kota.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,2 Terjadi di Sangihe Sulut
“Itu bukan angka yang rendah untuk pemikiran bunuh diri. Bayangkan, 34,5% dalam satu tahun terakhir,” kata Benny.
Sebagai perbandingan, sebelumnya pernah pula ada penelitian regional Asia Tenggara yang dilakukan Karl Peltzer dan kawan-kawan tahun 2016, terbit di Journal of Psychiatry, tentang perilaku bunuh diri mahasiswa di enam negara ASEAN.
Mereka mensurvei 4.675 mahasiswa S1 dari Kamboja, Malaysia, Myanmar, Thailand, Vietnam, termasuk dari Indonesia. Umur responden adalah 18 hingga 30 tahun, dan rata-rata berusia 20,6 tahun. Di Indonesia, mereka mengambil 231 responden dari mahasiswa-mahasiswa yang menuntut ilmu di Yogyakarta.
Hasilnya, angka pikiran untuk melakukan bunuh diri dari mahasiswa di sejumlah negara ASEAN itu mencapai 11,7%. Sedangkan angka percobaan bunuh diri sebesar 2,4%.
Responden dari Indonesia (Yogyakarta) menunjukkan angka pikiran bunuh diri 6,9%, terendah ketimbang mahasiswa-mahasiswa di kota lain di ASEAN. Angka pikiran bunuh diri tertinggi ada di Myanmar dengan 16,3%.
Baca Juga: Terkait Pemberian Hibah dan Bansos, Apkasi Dukung Penuh Permendagri 13/2018
Editor: Syarif