apahabar.com, BANJARMASIN – Cabai dan air tawar masih tercatat sebagai dua komoditas utama penyumbang inflasi di Kalimantan Selatan.
“Cabai dan ikan air tawar menjadi salah satu komoditas yang hingga kini masih menjadi biang kerok inflasi di Kalimantan Selatan,” ujar kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan Herawanto, dikutip dari Antara, Senin 4 Januari 2019.
Herawanto menilai, perlu adanya upaya-upaya strategis untuk mengatasi persoalan tersebut. Antara lain, dengan meningkatkan produksi ke dua sektor tersebut oleh seluruh pihak terkait.
Mendorong peningkatan produksi dua komoditas tersebut, Bank Indonesia sebenarnya telah membuka kawasan pengembangan produksi komoditas penyumbang inflasi, di Rumah Pangan Lestari (RPL) Bumi Tangi di Landasan Ulin Banjarbaru.
Kawasan RPL seluas 800m2 itu, sebagian besar ditanami cabai dan sayuran, juga dimanfaatkan untuk pengembangan budi daya ikan dengan sistem bioflog. Diharapkan, RPL tersebut, menjadi lokasi yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana belajar bagi masyarakat, yang berkeinginan mengembangkan berbagai tanaman pangan di daerah.
Baca Juga: Tekan Inflasi, BI Kalsel ‘Bangunkan’ Lahan Tidur
Terkait inflasi, Badan Pusat Statistik Kalsel mencatat, Januari 2019 terjadi inflasi sebesar 0,81 persen. Di Kalimantan, Singkawang menjadi daerah dengan inflasi tertinggi, yakni 1,19 persen, dan Sampit menjadi yang terendah, yakni 0,34 persen.
Sementara, masih berdasarkan IHK, Banjarmasin berada di urutan ketiga, yakni 0,82 persen dengan laju inflasi “year on year” adalah 3,17 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Seribu Sungai, antara lain angkutan udara, ikan gabus, daging ayam ras, bawang merah, emas perhiasan.
Menyusul di bawahnya adalah Kota Tanjung. Inflasi yang tercatat terjadi di Tanjung sebesar 0,75 persen dengan laju inflasi yoy adalah 2,97 persen. Daging ayam ras, bawang merah, ikan layang, bayam, ikan nila menjadi komoditas penyumbang kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi.
Baca Juga: Jarang Gunakan Uang Koin Bikin Inflasi, Kok Bisa?
Editor: Fariz Fadhillah