apahabar.com, PANGKALANBUN – Warga Desa Kumpai Batu Atas, Arut Selatan (Arsel), Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah dihebohkan dengan temuan sebuah kotak putih yang disangka bom.
Mulanya, Kapolsek Arsel AKP Rendra Aditia Dhani menerima laporan dari warga terkait benda misterius itu tadi malam, sekitar pukul 22.30.
“Setelah mendapat laporan dari masyarakat kami langsung ke lokasi, untuk melakukan pemeriksaan dan menurut informasi dari Agus warga yang setempat, benda misterius tersebut ditemukan di kebun karet milik Terimo,“ kata Rendra dikonfirmasi apahabar.com, Rabu (27/11).
Bikin penasaran, manakala kata Rendra keluar cahaya berkedip-kedip dari dalam kotak tersebut. “Karena warga setempat tidak mengenali benda tersebut, akhirnya curiga jangan-jangan Bom, akhirnya lapor ke Kami,” ujarnya.
Berdasar laporan tersebut, jajaran Intelkam Polsek Arsek turun melakukan penelusuran. Sempat dilakukan sterilisasi di lokasi temuan untuk menjauhkan masyarakat dari potensi marabahaya.
“Benda tidak dikenal dan mencurigakan ini tampak dari luar berbentuk kotak dari sterefom warna putih yang memiliki lampu kedip warna biru dan bertuluskan Modem M10,” kata dia.
Ternyata setelah diperiksa polisi, kotak misterius yang disangka Bom itu adalah sebuah alat untuk mengukur kelembaban cuaca. “Modem M10 dalam kotak putih itu alat yang digunakan untuk mengukur tekanan, suhu, kelembapan udara yang diterbangkan dengan balon udara,” jelas dia.
Setelah berkoordinasi pihak BMKG, kata Rendra turut membenarkan bahwa alat tersebut merupakan alat pendeteksi cuaca. “Ini yang biasa digunakan oleh pihak dan instansi yang berhubungan dengan kondisi cuaca di antaranya BMKG,” jelas dia.
Rendra turut mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan setiap temuan mencurigakan ke pihaknya. Selain itu, Rendra juga meminta warga untuk tidak menelan mentah-mentah informasi yang beredar luas di media sosial.
Baca Juga: Pasca-Bom Medan, Berapa Terduga Teroris yang Ditangkap?
Baca Juga: Kapolda Sumut: Tersangka Bom Medan Sempat Latihan di Tanah Karo
Reporter: Ahc16
Editor: Fariz Fadhillah