apahabar.com, BANJARMASIN – Kolaborasi Pemuda Indonesia (KOPI) kota Banjarmasin menggelar dialog kepemudaan dengan tema Mencari Pahlawan Indonesia bertempat di rumah makan Blitar Jalan Sultan Adam, Jumat (15/11) malam. Acara ini juga sekaligus meresmikan program baru KOPI Banjarmasin yaitu KOPI Institut Banua dan Website KOPI Banjarmasin.
Rangkaian acara dimulai dari peresmian yang dilaksanakan oleh ketua DPD KOPI Banjarmasin, Dian Firdaus Yusuf serta CEO KOPI Institut Banua, Dade Rahmana. Kemudian dilanjutkan pengenalan Website oleh Hainur Mahyuni selaku ketua umum KOPI.
“Kegiatan ini akan sering kita gaungkan. Untuk KOPI Institut, kita terbuka untuk semua elemen organisasi kepemudaan, kampus dan ormawa yang ada di Kalsel khususnya Banjarmasin,” ungkap Firdaus kepada apahabar.com tadi malam.
Kopi institut akan menjadi wadah bagi pemuda dalam mengkaji isu-isu yang sedang terjadi di masyarakat.
“Isu abu-abu atau isu yang bisa menyebabkan kesalahpahaman mau kita luruskan di sini. Trus kita juga ingin mendiskusikan tentang nasionalisme kebangsaan untuk memperkuat pemahaman kita tentang keindonesiaan dan pancasila,” bebernya.
Acara dilanjutkan dengan dialog kepemudaan yang menghadirkan dua narasumber yaitu Wahyudi, mantan Presma ULM dan Ridha Rezeki Rahman seorang konten creator banua. Menurut Firdaus, KOPI melihat saat ini terjadi krisis narasi dan ide seiring dengan perubahan zaman. Sehingga anak muda kata dia, mulai terkotak-kotak dan mengalami krisis kepemimpinan.
“Jadi kita ingin mencari pahlawan indonesia yaitu orang yang memiliki jiwa atau naluri kepahlawanan yang siap berkontribusi untuk banua tercinta. Karena apa yang terjadi saat ini, anak-anak muda suka nyinyir di medsos. Harusnya kita bicara tentang mimpi-mimpi besar,” tutur dia
Ketua Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) Kalsel, Wahyudi selaku pemateri menilai miris menyaksikan tidak semua pemimpin negeri ini memiliki narasi positif dalam membangun dan menyatukan bangsa.
“Kita punya kesempatan yang sama untuk jadi pahlawan, salah satu caranya membangun kompetensi diri dan siap berkolaborasi dengan siapapun yang ada,” kata dia.
Padahal Indonesia kata dia memiliki sumber daya yang besar dan melimpah. Apabila dikelola dengan benar, bukan tidak mungkin menjadi kekuatan yang dapat diperhitungkan dunia.
“Bagaimana kita memulai untuk mengkampanyekan narasi-narasi positif kepada para pemuda ini. Kita mulai dari anak-anak negeri khususnya di Banjarmasin,” tutup Wahyudi.
Baca Juga: Lantik KOPI Chapter ULM, Wali Kota Ibnu Selipkan Pesan ke Pemuda Kalsel
Reporter: Musnita Sari
Editor: Syarif