apahabar.com, BANJARMASIN – Dalam ancaman penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), PSSI menghentikan sementara Shopee Liga 1 2020. Melihat perkembangan yang terjadi, virus ini bisa menjadi penyebab terbesar penundaan Liga Indonesia.
Atas imbauan Pemerintah, Liga 1 2020 harus dihentikan sementara waktu oleh PSSI dan PT Liga Indonesia demi mencegah penularan corona.
Awalnya penghentian sementara hanya berlangsung selama dua pekan. Artinya kompetisi pekan keempat bergulir kembali mulai 3 April 2020.
“Penundaan kompetisi menjadi keputusan yang paling bijaksana, karena ini menyangkut masalah keselamatan jiwa manusia,” cetus Mundari Karya, asisten manajer Barito Putera.
Penundaan sementara Liga Indonesia memang sudah mafhum terjadi. Misalnya terimbas Pilkada, bentrokan suporter, keamanan, hingga bencana alam.
Namun melihat situasi perkembangan Covid-19, penundaan Shopee Liga 1 2020 berpotensi lebih panjang atau bahkan dihentikan sama sekali.
Apalagi sebelum Liga 1, semua kompetisi sepakbola di berbagai belahan dunia lebih dahulu ditunda.
Dalam sejarah Liga Indonesia, hanya dua peristiwa besar yang membuat kompetisi dihentikan sementara, sebelum kemudian dihentikan.
Kejadian pertama berkaitan dengan krisis moneter di pertengahan 1997 dan diikuti sejumlah kerusuhan. Imbasnya Divisi Utama Liga Indonesia 1997/1998 berhenti di tengah jalan.
Dikenal dengan Liga Kansas dan digelar dalam tiga wilayah, kompetisi yang diikuti 31 klub ini dihentikan 25 Mei 1998 atau setelah melewati 234 dari total 317 pertandingan.
Ketika kompetisi dihentikan, Persebaya berada di posisi teratas wilayah barat dan PSM menghuni urutan pertama wilayah timur.
Sementara di wilayah tengah, PSMS memuncaki klasemen dengan 31 poin dari 16 pertandingan. Sedangkan Barito di urutan keempat dengan 24 poin dari 17 pertandingan.
Kompetisi bergulir lagi di musim 1998-1997 tanpa sponsor. PSIS Semarang menjadi juara, setelah mengalahkan Persebaya di final.
Indonesia juga tanpa kompetisi di sepanjang 2015 akibat dualisme PSSI, serta campur tangan pemerintah yang memantik sanksi FIFA sejak 31 Mei 2015.
Sebelum sanksi dijatuhkan, Kemenpora membekukan PSSI mulai 17 April 2015. Imbasnya Indonesia Super League (ISL) yang disponsori Qatar National Bank (QNB), langsung dihentikan.
Sanksi itu berimbas kepada kehidupan pemain dan pelatih. Tak sedikit di antara mereka yang terpaksa bermain turnamen antar kampung demi menyambung hidup.
Pemerintah akhirnya menutupi kekosongan dengan menggelar Piala Presiden 2015, disusul Indonesia Soccer Championship (ISC) setahun kemudian.
Fase ini merupakan peralihan dari Indonesia Super League menjadi Liga 1 yang bertahan hingga sekarang.
Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin
Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, silakan hubungi Hotline Dinas Kesehatan Kalsel 082157718672 atau ke nomor 082157718673.