apahabar.com, MARABAHAN – Tujuh bangunan di Jalan Haryono MT Desa Baliuk RT 002 Marabahan, ludes dilalap si jago merah, Kamis (19/3) dini hari.
Dari tujuh bangunan yang terbakar, terdapat satu sarang walet milik Aswadi. Sedangkan enam bangunan lain merupakan tempat tinggal milik H Taufik Rahman, Sujiarni, Kiswati, Nurcahaya, serta dua rumah kosong atas nama almarhum Misran dan Zainudin.
Berdasarkan keterangan saksi, api berasal dari salah satu rumah kosong sekitar pukul 02.30. Peristiwa itu pertama kali diketahui Fitriatul Jannah yang memang sudah terbangun untuk membuat kue dagangan.
“Ketika melihat keluar jendela, api membakar kabel listrik dan dengan cepat membesar. Kemudian api merambat ke atap rumah kosong berlantai dua,” papar saksi.
Seketika saksi membangunkan seisi rumah. Mereka berhamburan keluar. Tidak lama kemudian, warga lain juga terbangun dan berusaha membantu memadamkan api menggunakan peralatan seadanya.
Dari rumah kosong yang terbuat dari kayu, api menuju ke bagian belakang dan membakar sarang walet. Terpaan angin kemudian membuat si jago merah kembali berputar ke bagian depan dan membakar empat bangunan lain, sebelum berakhir di rumah Taufik.
Sekitar 15 menit berselang, BPK Seman Fire, Nurul Iman, Satpol PP dan BPBD Barito Kuala mulai berdatangan. Bantuan juga datang dari sejumlah BPK dari Alalak dan Banjarmasin.
“Kejadian berlangsung cepat, sehingga kami tidak sempat membawa barang-barang berharga. Kami hanya berpikir menyelamatkan diri,” papar Taufik yang dikenal warga sekitar bernama Mantri Upik.
Hingga sekitar pukul 08.00, asap masih mengepul dari puing-puing rumah Taufik. “Itu mungkin dari berkas-berkas yang tersimpan di rumah, termasuk ijazah saya dan anak-anak,” imbuhnya.
Kesigapan BPK berhasil menghambat api menjalar ke rumah lain yang hanya berjarak sekitar 1 meter dari tempat kejadian. Ketersediaan air juga berlimpah, karena Sungai Barito sedang pasang.
“Kami hanya bisa pasrah sambil berkemas barang-barang berharga, karena hawa api sudah begitu terasa sampai dalam rumah,” papar Ahmad Rosadi, tetangga dekat korban.
Akibat kebakaran tersebut, Taufik diestimasi mengalami kerugian sebesar Rp600 juta. Sementara total kerugian yang dialami semua korban ditaksir mencapai Rp1,5 miliar.
“Kejadian ini sudah dilaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial untuk mendapatkan bantuan,” papar Eko Purnomo Sakti, Camat Marabahan.
Dari cerita warga sekitar, sudah terjadi sembilan kali kebakaran yang nyaris menghanguskan ketujuh bangunan tersebut dalam sepuluh tahun terakhir. Untungnya kejadian tersebut terjadi siang hari, sehingga api dapat dipadamkan.

Puing-puing enam rumah dan satu sarang walet yang terbakar akibat hubungan arus pendek listrik di Desa Baliuk. Foto-apahabar.com/Bastian Alkaf
Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Fariz Fadhillah