apahabar.com, RANTAU – Wabah Virus Corona berimbas pada perayaan Hari Air Sedunia di Tapin. Untuk tahun ini perayaan terpaksa hanya melalui media sosial (medsos) saja.
“Peran air bersih sangat diperlukan untuk makhluk hidup. Dirasa tak kalah penting untuk diingatkan selain Corona yaitu masalah pencemaran sungai,” ujar Ketua Benua Peduli Sungai (Barangai) Tapin, Fauzi Fadilah.
Jauh hari direncanakan, aksi damai di Bundaran Sirang Pitu Rantau itu sejatinya Minggu, 22 Maret 2020 kemarin. Namun terpaksa ditunda karena kasus Covid-19 sudah terkonfirmasi di Kalsel.
Adapun para milenial di Tapin fokus mengangkat tema pencemaran air Sungai Tapin untuk tahun ini.
“Tak ada waktu untuk berdebat siapa yang salah, generasi siapa. Di generasi sekarang ini yang penting kita harus lebih menggalakkan aksi bersih sungai,” tuturnya.
Menelaah realita sekitar, kata dia, hulu Sungai Tapin tampak bersih. Secara kasat mata. Namun begitu melihat kawasan hilir sungai itu, banyak ditemui sampah. Vegetasi tanaman sungai berkurang, potensi abrasi dan pendangkalan.
“Tentunya hal terpenting dari semua itu, kita sepakat tidak sepakat air adalah kebutuhan orang banyak. Jangan sampai kita membiarkan oknum siapa pun itu menciptakan bencana ekologis di Tapin,” ingatnya.
Forum Benua Peduli Sungai meminta pemerintah daerah untuk lebih aktif memerhatikan kebersihan Sungai Tapin.
Rakat mufakat atau persatuan yang erat dalam kebaikan, kata dia, adalah sifat asli masyarakat Tapin.
“Perilaku merusak lingkungan sudah gak zaman lagi kawan kawan. Ayo kita desak gerakan perubahan, di masa transisi ini kita anak muda harus mengambil peranan,” serunya.
Di akhir kesempatan, Fauzi mengajak masyarakat luas untuk menjadi momentum Hari Air Sedunia sebagai langkah awal pelestarian lingkungan hidup.
Sementara, Yunias Robby, ekspeditor sepeda dari Yogyakarta sepakat bahwa pencemaran Sungai Tapin harus dihentikan.
“Karena Air adalah bagian dari Meratus dan Tapin masuk dalam rentetan pegunungan meratus di Kalsel,” jelas dia.
Yunias sendiri telah bersepeda dari Kota Gudeg itu sampai ujung Kalimantan Selatan, yakni Tabalong untuk mengampanyekan penyelamatan Pegunungan Meratus.
“Save Meratus, menyelamatkan Meratus menyelamatkan kehidupan,” ujarnya. (*)
Postingan kampanye sungai oleh milenial Tapin bisa dilihat di Instagram dengan hastag berikut:
#stoppencemaransungai
#jagasungaitapin
#rawatsungaitapinkita
#sehatkansungaiku
#bersihsungaikulangkarkotaku
#selamatkansungaitapin
#SaveMeratus
#SaveAmandit
#PulihkanKalsel
#PulihkanHutan
#PulihkanSungai
#PulihkanSungaiTapin
#PulihkanEkosistemRawaGambut
Reporter: HN Lazuardi
Editor: Fariz Fadhillah
CATATAN REDAKSI: Berita ini semata demi meningkatkan kewaspadaan publik mengenai prosedur antisipasi pencegahan virus SARS-Cov-2. Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi selanjutnya silakan hubungi Hotline Dinas Kesehatan Kalsel 082157718672 atau ke nomor 082157718673.