apahabar.com, BANJARMASIN – Wabah Corona (Covid-19) ikut berimbas pada penghasilan restoran atau rumah makan di Banjarmasin.
“Saat ini [pemasukan] turun mencapai 50 persen,” ucap Owner Rumah Sambal Acan Raja Banjar, Aulia Abdi kepada apahabar.com, Selasa (24/3) pagi.
Meski begitu, ia tetap memilih untuk berjualan di tengah krisis pemasukan imbas daripada virus asal Wuhan, China itu.
“Kami tetap melakukan tindakan antisipatif. Kami menjaga jarak minimal satu meter untuk semua meja. Kemudian menyediakan sabun antiseptik dan hand sanitezer,” bebernya.
Sejauh ini, ia belum berani memberikan diskon kepada pelanggan yang langsung datang karena harga bahan baku yang tidak stabil.
“Sehingga kita lebih ke arah pelayanan. Namun, kita memberikan potongan harga khusus pelanggan yang memesan lewat ojek online,” cetusnya.
Dengan kondisi ekonomi sekarang ini, Aulia meminta agar Pemkot Banjarmasin menghapuskan sementara pajak penghasilan untuk pelaku usaha restoran. Saat ini pajak penghasilan untuk pelaku usaha restoran sebesar 10 persen.
“Secara organisasi Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), kami sedang melakukan negosiasi pemerintah terkait pajak restoran. Kalau bisa dihilangkan sementara wabah virus corona ini. Ini gagasan Ketua PHRI Kota Banjarmasin,” ungkap Aulia.
Kalau pun tak bisa, tambah dia, minimal ada keringanan pajak. Mengingat pemilik lebih fokus membayar gaji karyawan, sewa tempat, dan keperluan utama seperti listrik.
“Arahan ketua minta dihapuskan sementara wabah ini. Diperkirakan berimbas sampai 6 bulan ke depan,” pungkasnya.
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah