apahabar.com, BARABAI – Pemkab Hulu Sungai Tengah (HST) melalui Dinas Pendidikan telah mengambil kebijakan untuk meliburkan sekolah selama 14 hari.
Terhitung dari 24 Maret ini hingga 6 April menandatang, sekolah menghentikan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Kebijakan itu sudah diedarkan ke sekolah-sekolah melalui Surat Edaran Nomor 420/025-Sek.I/DIK/2020
Kebijakan yang diambil dalam rangka pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19. Saat ini HST telah menikan status siaga menjadi tanggap darurat terkait pandemik itu.
“Ini jangan diartikan liburan. Tapi tetap ada kegiatan belajar. Guru harus memberikan tugas pada siswanya dan belajar di rumah,” kata Bupati HST, HA Chairansyah, saat memimpin Konfrensi Pers Satgas Pencegahan Covid 19 di Media Center Dinkes setempat, Selasa (24/3).
Chairansyah didampingi Wakilnya, Berry Nahdian Forqan, saat mengonfirmasi status tanggap darurat mengatakan kebijakan selama 14 hari itu tidak hanya sekolah. Dia juga menyebutkan agar tidak mengumpulkan orang banyak sesuai kebijakan itu.
“Kami juga membatasi kegiatan yang sifatnya massa,” jelas Chairansyah.
Kebijakan yang diambil Pemkab HST didukung TNI dan Polri untuk bersinergi melawan penyebaran Covid 19.
“Kami berharap masyarakat juga mendukung kebijakan kami demi melawan penyebaran wabah covid 19,” tutup Chairansyah.
Selain itu, kata Bupati, Kemenag HST, para ulama juga mendukung kebijakan mereka.
Salah satu sekolah dasar yakni, SDN 2 Barabai Timur pun sudah menghentikan kegiatan belajar di sekolahnya.
Kendati demikian, para guru memberikan tugas selama kurun waktu yang telah disepakati melalui kebijakan Pemkab itu.
Seperti Nadilla (11). Murid kelas 5 di SDN itu diberikan tugas menggambar di hari pertama dihentikannya kegiatan belajar di dalam kelas.
Tugas itu diberikan berkaitan dengan Hari Air. Temanya siklus air.
“Kami ada (punya-red) grup Whatsapp. Di situ guru kami memberi tugas. Kami kumpulkan di whatsapp juga kalau sudah selesai,” kata Nabilla.
Walau kegiatan belajar tak seperti biasa, namun gurunya juga memberikan waktu layaknya pelajaran di dalam kelas.
“Menggambar ini diberi waktu sampai jam 12 saja. Harus sudah dikumpul melalui WA,” tutup Dilla.
Reporter: HN Lazuardi
Editor: Puja Mandela