apahabar.com, RANTAU – Ada fakta baru dari hasil pemantauan 40 orang eks peserta Itjima Ulama Dunia di Gowa, Sulawesi asal Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Mereka yang terdata sebagai klaster Gowa itu telah berhasil dideteksi oleh Dinas Kesehatan setempat sejak akhir Maret lalu.
Mereka itu sudah termasuk pasien positif Covid-19 yang baru tadi meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSUD Ulin Banjarmasin.
Kepala Dinas Kesehatan Tapin, Alfian Yusuf memastikan hasil pemeriksaan empat dari puluhan orang itu reaktif Covid-19.
“ODP yang berasal dari klaster Gowa dan hasil pemeriksaan rapid tes-nya positif itu dimasukkan ke pasien dalam pengawasan (PDP) dan sampai hari ini,” ujar Alfian saat rapat terbatas percepatan penanganan Covid-19 di Gedung DPRD Tapin.
Selain empat PDP itu Dinkes Tapin per Sabtu (11/4) melaporkan ada 7 orang tanpa gejala (OTG) Covid-19, 10 orang dalam pemantauan (ODP), dan 53 orang sudah melewati masa pemantauan ODP. Sementara dari 4 PDP di Tapin itu baru 3 yang bisa diperiksa lebih mendalam.
Dari penjelasan Alfian tadi 2 orang ada di Desa Salam Babaris, 1 ada di Tarantang Kecamatan Tapin Utara. Sementara satunya lagi ada di Desa Sawaja Kecamatan Candi Laras Utara. Tepatnya sekitar 35 Km dari Kota Rantau atau satu jam menggunakan transportasi air.
“Rabu kemarin 3 orang bisa diperiksa 2 di Salam Babaris 1 di Tarantang. Jadi di Sawaja itu sudah sore dan malam kawan-kawan dari Labkes pulang ke Banjar untuk mengambil swab itu,” ujarnya.
Sampai hari ini ditagih Alfian untuk hasilnya masih belum keluar karena baru dimasukkan Kamis lalu oleh pihak Laboratorium Kesehatan Dinkes Kalsel itu.
“Mudah-mudahan hari ini atau besok (Minggu/11/4) hasil laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) dari 3 orang yang PDP ini sudah ada,” ujar Alfian ke forum rapat tadi siang.
“Sementara untuk di Sawaja kami masih kesulitan,” ungkap Alfian.
Reporter: Muhammad Fauzi Fadilah
Editor: Fariz Fadhillah