apahabar.com, PALANGKA RAYA – Data perkembangan corona virus disease atau Covid-19 di Kalimantan Tengah, semakin menunjukkan angka yang mengkuatirkan.
Tercatat, terjadi penambahan jumlah kasus positif corona sebanyak 9 orang, sehingga total 121 kasus.
“Kasus positif hari ini ada yang kontak dengan pasien sebelumnya dan ada yang memang pasien dalam pengawasan (PDP),” kata Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kalimantan Tengah, dr Suyuti Syamsul, Selasa (28/4).
Penambahan kasus positif, di Palangka Raya empat orang, Kabupaten Pulang Pisau dan Murung Raya masing-masing dua orang dan Barito Selatan satu orang.
Untuk di Palangka Raya, termasuk Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, yang dinyatakan positif setelah menjalani tes swap kedua.
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah ini menjelaskan, wali kota masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP), pasca-Sekda Palangka Raya Hera Nugrahayu terpapar duluan.
Wali kota, lanjut Suyuti masuk dalam data ODP isolasi mandiri. Karena 14 hari sudah diselesaikan isolasi mandirinya, jadi diperbolehkan keluar.
Kendati saat swap pertama wali kota, hasilnya negatif dan tidak mengalami gejala klinis corona, tapi swap kedua positif. Hal ini bisa saja terjadi. “Kita ada beberapa kasus seperti itu. Masa inkubasikan beberapa hari,” ujarnya.
Memang diperkirakan 80 persen orang yang positif dengan Covid 19, tidak menunjukkan gejala apapun, tapi bisa menularkan ke orang lain.
“Jadi kita isolasi bukan karena mengkhawatirkan mereka, tetapi karena mengkhawatirkan masyarakat,” ujarnya.
Makanya, untuk memastikan bahwa tidak terinfeksi oleh virus, hasil swap dua kali berturut-turut harus negatif.
Dengan demikian, ada pengurangan jumlah ODP sebanyak 8 orang sehingga menjadi 346 orang. Sedangkan PDP 75 orang.

Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin. Foto-Istimewa
Reporter: Ahc23
Editor: Syarifa