apahabar.com, BANJARMASIN – Nama Masjid Al Munawarah, Kertak Hanyar di Kabupaten Banjar mendadak viral.
Masjid di Jalan Ahmad Yani Kilometer 7 itu ditutup sementara waktu. Gara-garanya seorang petugas keamanan di sana positif Corona (Covid-19).
Penetapan si petugas keamanan sebagai pasien Covid-19 disiarkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Banjar, Sabtu (11/4) sore.
Pantauan apahabar.com, malam harinya masjid tersebut tampak sepi aktifitas. Namun ada sejumlah fakta baru yang didapat apahabar.com.
Oleh teman sejawatnya, yang bersangkutan rupanya baru saja pulang dari Ijtima Ulama Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan, akhir Maret lalu.
“Beliau termasuk dalam rombongan yang berangkat ke Gowa,” ungkap Muhammad Ari rekan satpam di Masjid Al-Munawarah kepada media ini.
Setibanya di Banjarmasin dan kembali bertugas di masjid, kondisi kesehatannya mulai menurun.
Gejalanya batuk-batuk dan demam. Namun yang bersangkutan enggan memeriksakan diri ke Puskesmas ataupun ke Rumah Sakit.
“Awalnya tidak mau diperiksa, selalu ditunda. Selalu bilang nanti saja. Setelah seminggu baru mau diperiksa ke RS Ulin,” ujar Ari.
Dari keterangan rekan satu profesinya Muhammad Ari dan Muhammad Yuda, yang bersangkutan sudah cukup berumur. Yakni 58 tahun. Ia tinggal kawasan setempat, Kertak Hanyar.
Hal itu juga dibenarkan Rahmat Maulana, pengelola masjid setempat. Yang bersangkutan semula tak mau melaporkan kondisinya yang sakit.
“Setengah bulan dari datang Gowa, dia tidak mau diperiksa. Pas sudah kami lakukan pendekatan, kemudian yang bersangkutan setelah melihat banyak korban dari teman beliau yang meninggal dan terkena positif, akhirnya mau memeriksakan diri ke RS Ulin,” terang Rahmat.
Rahmat bilang yang bersangkutan baru memeriksakan diri pada Selasa, 7 April 2020.
“Yang kami tahu dia datang ke RS Ulin pagi hari, lalu statusnya langsung PDP. Nah dia ini sempat pulang ke rumah minta izin ke keluarga, dan menyampaikan ke istri kalau mau inap di RS Ulin,” sebut Rahmat.
Sore hari waktu ashar, dikatakan Rahmat yang bersangkutan balik ke RS Ulin. Kamis malam atau malam Jumat hasil pemeriksaan keluar dan dinyatakan positif.
“Sudah empat malam ini yang bersangkutan di RS Ulin,” jelasnya.”Sebelumnya saya lihat beliau menuju ke RS Ulin hanya sendirian naik sepeda motor, tidak ada yang menjemput bahkan mengawal dari rumah ke RS Ulin,” jelas Rahmat lagi.
Pihak masjid, kata dia, sewaktu kedatangannya dari Gowa sudah mewanti-wanti untuk mengambil jarak saat berinteraksi dengan warga lain.
“Cuma orangnya merasa tidak apa. Memang orangnya sedikit keras hati waktu itu merasa tidak kenapa-kenapa hanya merasa sakit biasa batuk-batuk,” ujarnya.
Kini Masjid Al Munawarah ditutup hingga 14 hari kedepan atau hingga 24 April 2020 guna sterilisasi.
“Sudah ditutup hari ini, habis zuhur tadi. Nanti akan disemprot disinfektan oleh pihak kecamatan dan kabupaten. Hari ini tadi masih ada kegiatan salat zuhur, asar sampai ke magrib dan isya, tapi tadi juga ada ditegur pihak Polsek Kertak Hanyar supaya tidak melakukan kegiatan apapun dulu,” terang Rahmat.
Sementara wilayah di sekitaran masjid terpantau sudah dikarantina. Warganya tidak diperkenankan untuk keluar rumah dulu.
“Jadi warga yang dikarantina itu di belakang masjid. Di situ ada 6 rumah, dari pemerintah sudah mendapatkan sembako,” tukas Rahmat.
BERTAMBAH
NASIB kurang baik menimpa seorang petugas keamanan atau satpam sebuah masjid di Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar. Ia dinyatakan positif virus Corona (Covid-19).
“Beberapa malam yang lalu dia sesak napas kemudian tersungkur. Setelah diperiksa ternyata positif Covid-19,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Banjar Dokter Diauddin dalam jumpa pers via daring, Sabtu (11/4).
Selain petugas keamanan masjid tersebut rekannya sebagai marbot atau penjaga masjid dan anggota keluarganya terpaksa harus dikarantina karena sempat berinteraksi dengan si satpam.
“Total sekitar 23 yang sempat berinteraksi, dan diisolasi secara mandiri. Hal ini dilakukan supaya tidak menambah angka positif Covid-19,” tambahnya.
Kebetulan satpam tadi merupakan klaster Ijtima Ulama Asia di Gowa, Sulsel. Ketua GTPP Banjar HM Hilman mengatakan dengan kondisi sebagian masyarakat yang tidak disiplin menjalankan arahan pemerintah untuk menjaga jarak, maka transmisi lokal (penularan dalam daerah) rentan terjadi.
Oleh karenanya, lanjut Hilman, bentuk kegiatan yang mengumpulkan orang banyak saat ini dilarang. Termasuk menggelar kegiatan keagamaan dan salat berjemaah di masjid.
“Kita sebenarnya tidak melarang Salat Jumat atau lainnya, hanya saja melarang kegiatan berkumpul orang banyak, karena sangat rentan penyebaran Covid-19,” ungkap Hilman.
Untuk sementara, tambah Hilman, masjid di Kertak Hanyar ditutup sementara. Ia mengimbau kepada pengurus masjid lain di Kabupaten Banjar agar tetap mengikuti fatwa MUI, terlebih Kabupaten Banjar termasuk zona merah.
Secara rinci kasus Covid-19 di Kabupaten Banjar, ada 102 Orang Dalam Pantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) nihil, dan penambahan 2 orang positif kini menjadi 4 orang.
Kemudian ada 47 orang yang kontak erat dengan pengidap Covid-19, serta 1 pasien positif dinyatakan sembuh atau negatif beberapa hari lalu.
Sementara Dandim 1006/Martapura, Letkol Arm Siswo Budiarto meminta masyarakat jangan panik apalagi takut. Tetap waspada serta mematuhi imbauan dari pemerintah.
“Kita bersama Gugus Tugas selalu berupaya menekan jumlah angka kasus Covid-19, oleh karena itu tolong masyarakat agar mematuhi segala arahan pemerintah, supaya kondisi tidak nyaman ini segera berlalu,” imbau Dandim.
Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Fariz Fadhillah
CATATAN REDAKSI: Artikel ini semata untuk mewaspadai penyebaran informasi yang belum tentu benar di tengah wabah Covid-19. Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang mendalam soal virus corona Covid-19, silakan hubungi Hotline Dinas Kesehatan Kalsel 082157718672 atau ke nomor 082157718673.