apahabar.com, BANJARBARU – Ustaz Abdul Somad sempat ikut mengisi tausyiah dalam rangka Hari Jadi Kota Banjarbaru ke-21.
Kedatangan UAS saat itu persis sebelum Covid-19 melanda Indonesia, khususnya Kalimantan Selatan. Setidaknya 30 ribu jemaah hadir dalam tablig akbar tersebut.
Dalam tablig akbar yang dilaksanakan pada 12 Maret lalu, UAS sempat memuji masyarakat Banjarbaru yang religius.
“21 tahun usia bergelora seperti remaja. Sedang mabuk-mabuknya. 21 tahun usia Banjarbaru diperingati ulang tahunnya bukan dengan maksiat tapi dengan bertablig akbar, memuja-muji Allah,” lanjut UAS.
Tak hanya religius, UAS juga memuji etiket baik dimiliki masyarakat Banjarbaru.
“Selama saya ceramah di Banjarbaru, belum pernah ada yang bertanya suku saya apa. Karena ketika sudah sampai di sini, maka engkau menjaga sopan santun,” lanjutnya.
Ciri masyarakat Banjarbaru selanjutnya menurut UAS adalah cinta Tanah Air serta cinta lingkungan.
Saat itu, UAS juga sempat mencuri perhatian setelah ia mengenakan kain sasirangan. Alasan UAS mengenakan kain khas Kalimantan Selatan itu tak lain untuk menjaga adat dan budaya serta membangkitkan ekonomi umat Islam.
“Supaya ekonomi umat dan adat istiadat tidak hilang, walau negeri kita religius. Ulama kita memakai serban tapi tidak pernah melarang berbudaya, selama tidak melanggar syariat,” kata UAS saat itu.
UAS juga menilai masyarakat Banjarbaru adalah warga yang mandiri.
“Orang Banjarbaru orang yang banyak duitnya. Bagaimana bisa membelikan asrama di Yaman,” katanya.
Tablig Akbar bersama UAS saat itu ditutup dengan doa bersama dan menjadi rangkaian pertama Hari Jadi Kota Banjarbaru ke-21.
Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Puja Mandela