apahabar.com, BANJARMASIN – Banjarmasin memiliki 14 pengidap Covid-19. Dua di antaranya menjalani isolasi mandiri di rumah. Lantas bagaimana kondisi mereka?
Adapun dua pasien itu berasal dari Kelurahan Kuin Utara, sisi utara Kota Seribu Sungai.
Pasien tersebut terpapar Corona karena berinteraksi langsung dengan Ulin-1, pasien pertama Covid-19 di Kalimantan Selatan. Kedua pasien itu masih memiliki pertalian keluarga.
Keluarga pasien masih terpantau beraktifitas di luar rumah. Sang anak sering berolahraga pagi hari dengan lari mengelilingi kompleks.
Sementara sang istri tak pernah terlihat. Kemungkinan hanya berada di rumah yang dikelilingi pagar itu.
Istri dari pasien Ulin-1 memiliki kepribadian sangat tertutup. Jarang berkomunikasi dengan warga sekitar.
“Di rumah aja istrinya. Jarang bisa keluar saat aku lewat rumah itu tak pernah terlihat lagi. Kalau anaknya ada aja olahraga setiap pagi hari,” ujar Ketua RT setempat berinisial ZN bercerita kepada apahabar.com, Sabtu (11/4).
Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat terakhir terlihat mengunjungi rumah si pasien pada Rabu (8/4) lalu.
Dari pantauannya, petugas itu tak menggunakan alat pelindung diri (APD). Petugas itu hanya mengenakan pakaian dinas ASN. Plus masker pelindung wajah.
Dinkes, kata dia, rajin berkoordinasi dengan dirinya selaku ketua RT setempat sebelum mendatangi rumah pasien Ulin-1.
“Kami dipanggil juga tapi ketika bagian Dinkes ini datang saya menunggu di luar saja. Gak enak habis pulang kerjakan,” tuturnya.
Selain rumah pasien Ulin-1, lanjut dia Dinkes juga sesekali memasuki rumah keluarga istrinya.
Secara kebetulan rumah keluarga itu dengan rumah pasien Ulin-1 hanya terhalang 3 bangunan saja.
“Di situ aja berbicara biasanya ada istri dan anaknya yang berhadapan dengan Dinkes,” ucapnya.
Lalu bagaimana respons warga jika benar kawasan tersebut dijadikan karantina mandiri pasien Corona?
Rupanya, kata dia, warga dan tetangga bakal biasa-biasa saja. Warga tak mungkin untuk mengucilkan pasien Corona maupun menghakimi.
“Sebab warga di sini sudah memiliki kesibukan sendiri.”
Tapi biasanya pada sore hari warga di sini kerap berkumpul. Sekedar berbincang. Tempatnya tak menentu. Kadang pindah-pindah.
“Tapi tidak ada kedengaran keluarga pasien Ulin-1 yang kena Corona pank,” katanya.
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah