apahabar.com, MARTAPURA – Untuk kali kedua, sejumlah warga ngotot untuk Jumatan di Masjid Al-Karomah Martapura.
Di depan pagar, tepatnya samping Jalan Ahmad Yani, terpajang spanduk besar surat pemberitahuan tentang peniadaan Salat Jumat selama pandemi Covid-19.
Namun begitu, pantauan apahabar.com ratusan warga tetap mendatangi masjid terbesar di Kalsel.
Ratusan jemaah ini seolah kebal terhadap imbauan yang mengimbau warga untuk tak berkerubung itu.
Aparat gabungan dari TNI-Polri serta Satpol PP yang menjaga ketat seluruh gerbang masjid dari dalam dibuatnya geleng-geleng kepala.
Polisi wanita (Polwan) yang diturunkan dari dalam mobil di luar pagar, lewat pengeras suara, mengimbau warga dengan santun menggelar salat Zuhur di rumah masing-masing, dan meninggalkan areal masjid.
Sementara dari dalam pagar atau wilayah halaman Masjid Al-Karomah, petugas kukuh berupaya memberi pengertian kepada jemaah.
Sebagian warga pun berangsur-angsur balik kanan. Namun sebagian masih menunggu.
Tampak sejumlah jemaah melontarkan suara keras dengan kalimat tidak pantas kepada aparat.
Beruntung aksinya dengan cepat diredam oleh aparat sehingga tak berujung provokasi.
Gerbang masjid yang banyak dipadati jemaah yaitu pagar di samping kiri masjid dan samping dekat pasar.
Seakan tak kehilangan akal, mereka ini pun memilih menggelar salat Zuhur berjemaah sekitar pukul 13.00 di depan jalanan depan pagar masjid.
Selesai berjemaah mereka berangsur pulang. Salah satu warga mengaku tetap datang ke masjid karena merasa aman.
“Saya tetap menjaga jarak, dan saya juga sehat bugar, jadi tetap ke masjid,” katanya yang mengaku mengetahui akan pemberitahuan pemerintah dan MUI.
Sementara Dandim 1006/Martapura Letkol Arm Siswo Budiarto menyayangkan aksi sebagian warga yang tak menggubris imbauan pemerintah itu.
Namun di sisi lain, Siswo bersyukur tidak ada insiden seperti Jumat lalu.
“Ini akan terus menjadi evaluasi kami. Yang jelas saya selalu menasihati anggota saya agar selalu bersabar, tidak terpancing emosi saat menghadapi warga, meskipun dikatain yang tidak pantas,” papar Dandim.
Reporter: Tim apahabar.com
Editor: Fariz Fadhillah