apahabar.com, BANJARMASIN – Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani turun langsung ke posko di perbatasan Kota Banjarmasin, Rabu (29/4) malam.
Sebagai informasi, posko itu sengaja dibangun sebagai garda terdepan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berlaku di Banjarmasin sejak 24 April kemarin.
Pemeriksaan atau check point di setiap pos pembatasan kota itu diikuti Sekda Provinsi Kalsel Haris Makkie, Wali Kota Ibnu Sina dan Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Rachmat Hendrawan.
“Intinya kita bersama sama pastikan efektivitas pelaksanaan PSBB untuk memutus mata rantai sebaran virus Corona,” ujar jenderal bintang dua itu.
Yazid mengatakan upaya memperketat pembatasan pintu keluar-masuk Banjarmasin tak bisa dilakukan sendiri-sendiri.
Sebab, menurutnya langkah ini tidak bisa parsial begitu saja jika yang satu ketat sedangkan lainnya longgar.
Ketika begitu maka pintu akses yang tidak ketat perjagaan ini bisa menimbulkan potensi masuknya pembawa virus Corona.
“Pembatasan ini menjadi penting. Wartawan juga gak boleh deket-deket kayak gini ya karena kita enggak tahu kita menularkan tertular dari siapa dan menularkan siapa,” tegas Kapolda.
Oleh karena itu, Yazid menegaskan tetap menjaga kebijakan dari pemerintah daerah supaya menjunjung tinggi kebersamaan dan memotong mata rantai sebaran Corona di Kalsel.
Yazid mengatakan persuasif dengan cara yang manis dan humanis diperlukan untuk menciptakan masyarakat taat PSBB.
“Baru kita evaluasi untuk melakukan langkah langkah berikutnya. Mudah-mudahan ini ada hasil yang baik ya,” pungkasnya.
Diketahui ada empat pintu masuk kota Banjarmasin selama PSBB. Di antaranya Jalan Ahmad Yani Km 6, Hasan Basri, Lingkar Selatan dan Sungai Lulut.
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah