apahabar.com, MUARA TEWEH – Hari ketiga banjir di Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalteng, melumpuhkan sebagian aktivitas ekonomi warga, Minggu (12/4).
Bahkan, seperti dilaporkan Antara, kawasan perdagangan yang terendam banjir tidak bisa lagi dijangkau menggunakan kendaraan bermotor, akibat meluapnya Sungai Barito.
Di Muara Teweh, banjir yang melanda kawasan perekonomian di Jalan Panglima Batur dan Jalan Sumbawa Muara Teweh sudah setinggi 1-1,5 meter.
Akibanya sejumlah kios, toko, hotel dan perbankan tutup akibat terendam banjir.
Akses transportasi menuju kawasan itu hanya bisa menggunakan perahu kecil bermesin.
“Banjir cepat naik, namun kami masih sempat berkemas dan mengevakuasi barang jualan yang ada di toko kami, di lantai dua,” kata Dadang, seorang pedagang ‘spare part’ sepeda motor di Jalan Panglima Batur.
Sementara itu beberapa ruas jalan dan permukiman penduduk, ketinggian airnya terus bertambah.
Di antaranya Jalan Sengaji Hilir dan Jalan Sengaji Hulu, Jalan Simpang Perwira, Jalan Pangeran Antasari, Jalan Merak, Jalan Sengaji Hulu, Jalan Dahlia, Jalan Cempaka Putih dan Jalan Imam Bonjol dan sejumlah kawasan padat penduduk lainnya.
Sejumlah pemilik toko di Jalan Sengaji Hulu dan Sengaji Hilir terlihat mengamankan barang dagangannya baik sembako, bahan bangunan, eletronik dan mesin generator di lokasi yang jauh dari jangkauan banjir.
Para pedagang Pasar Pendopo sejak pagi hari mulai memasang tanda lapak barang dagangan di Jalan Timor dan Jalan Tumenggung Surapati.
Selain itu pedagang sayuran sudah berjualan. “Saya memasang tanda tempat lapak untuk berjualan, mungkin besok sudah pindah ke sini (Jalan Timor) karena tempat kami berjualan di kawasan water front city atau pinggiran Sungai Barito mulai banjir,” kata seorang pedagang ayam potong Pasar Pendopo, H Mardi.
Selain kawasan pertokoan dan permukiman penduduk, banjir juga merendam sarana ibadah dan sekolah serta rumah warga lainnya, terutama yang berada di pinggiran sungai seperti sejumlah desa dan kelurahan di enam dari sembilan kecamatan antara lain Kecamatan Lahei, Lahei Barat, Teweh Tengah, Teweh Selatan,Teweh Baru dan Montallat.
Editor : Ahmad Zainal Muttaqin