apahabar.com, JAKARTA – Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Budi Djatmiko mengatakan sejumlah PTS sudah mulai mengalami kesulitan finansial akibat dampak Corona virus disease atau Covid-19.
Ia menilai 70 persen dari jumlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia yang memiliki 4.520 kampus, di antaranya berpotensi mengalami kesulitan pembiayaan serius di semester depan.
Kesulitan itu tak lepas dari kemampuan mahasiswa membayar uang kuliah yang menjadi pendapatan PTS.
Para mahasiswa merasa kesulitan karena ekonomi orang tua mereka juga terdampak Covid-19.
Kondisi ini diperkirakan akan bertambah parah di semester depan, jika pandemi tak kunjung berakhir dalam dua hingga tiga bulan ke depan.
“Jika semester depan berlanjut dapat dipastikan 2/3 PTS Indonesia akan terkena imbas besar tidak bisa membayar dosen dan karyawanya,” kata Ketua Aptisi, Budi Djatmiko, belum lama ini dikutip dari medcom.id.
Budi menyebut, kendala pada akhirnya tak cuma pada pembayaran dosen dan karyawan.
Namun juga tidak bisa membayar listrik, telepon dan kebutuhan kampus lainnya.
Jumlah 2/3 PTS se-Indonesia itu mencapai 2.700.
Melorotnya kemampuan pembiayaan PTS ini semakin terasa pada PTS kecil atau yang memiliki mahasiswa tak lebih dari 1.000 orang.
“Rata-rata mahasiswanya hanya mampu membayar 50 persen dari total uang yang masuk,” ujar Budi.
Sementara, jumlah PTS yang memiliki mahasiswa tak lebih dari 1.000 orang itu nyatanya sangat besar. Totalnya ada 80 persen atau sekitar 3.164 PTS.
Untuk itu, pihaknya meminta ada perhatian khusus pada PTS kecil pada masa sulit ini.
Budi menyebut sudah seharusnya pemerintah memberikan bantuan pendidikan khusus kepada PTS.
“Mestinya Menteri Nadiem (Mendikbud) meminta pada Presiden untuk memberikan banyak beasiswa pada Perguruan Tinggi Swasta, karena SD, SMP dan SMA sudah ada BOS dan sudah ditanggung
oleh pemerintah daerah dan pusat,” pungkasnya.(mci)
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin