apahabar.com, BANJARBARU – Sejumlah relawan Badan Pemadam Kebakaran (BPK), sekaligus jemaah menunggu kedatangan jenazah KH Ahmad Zuhdiannoor atau Guru Zuhdi di depan Pangkalan TNI AU Syamsudin Noor Banjarbaru, Sabtu (2/5).
“Kami relawan dari organisasi damkar Banjarmasin, tujuan kami ke sini sehubungan kabar meninggalnya beliau (Guru Zuhdi), karena beliau adalah panutan kami, selain guru besar ulama, beliau kebanggaan kami, dan beliau tokoh ulama kebanggaan Banjarmasin,” ujar salah satu anggota relawan, Iwan Ray kepada apahabar.com, Sabtu pagi.
Dikatakan Iwan, ia bersama relawan lainnya berangkat ke bandara sejak pukul 08.30 wita.
Namun, oleh pihak bandara dan aparat TNI, mereka hanya boleh stay di luar bandara.
Itu pun dengan syarat mematuhi imbauan pemerintah di tengah pandemi Covid-19.
“Kami diizinkan di sini dengan tetap menggunakan masker sesuai standart keamanan Covid-19,” ungkap Ray.
Menurut Ray, apapun syarat yang diberikan, ia dan relawan lainnya bersedia mengikuti asalkan diperbolehkan mengiringi kedatangan jenazah Guru Zuhdi hingga ke pemakaman.
“Beliau (Guru Zuhdi) ini aktif sebagai anggota pemadam kebakaran sekaligus ketua di Majta (majelis taklim) masjid jami Sungai Jingah. Beliau juga sering turun, ini bentuk solidaritas kami,” ucapnya.
Diungkapkan Iwan, setelah dari Bandara, jenazah Guru Zuhdi akan langsung disalatkan dan di makamkan di Kota Citra Graha (KCG).
“Kami akan mengikuti ke pemakaman di KCG. Dari sini langsung ke KCG. Ini kemungkinan perwakilan semua relawan BPK sudah datang,” pungkasnya.
Diinformasikan sebelumnya melalui pesan berantai di media sosial, jenazah Guru Zuhdi akan tiba sekitar pukul 11.00 wita.
Seperti diketahui, ulama kharismatik Kalimantan Selatan itu meninggal dunia dalam usia 48 tahun, Sabtu (2/5) pagi pukul 07.40.
Ulama yang dikenal humoris ini meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Medistra Jakarta, setelah berjuang melawan sakit jantung.
Reporter : Nurul Mufidah
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin