apahabar.com, BANJARMASIN – Nyaris dua bulan sudah karyawan outsourcing di Duta Mall (DM) dirumahkan. Itu sebagai imbas pandemi Covid-19.
Dari penelurusan apahabar.com, ada sebanyak 500 karyawan yang harus pasrah menerima kenyataan pahit itu.
Tak ayal, kondisi itu membuat mereka hidup mereka makin pas-pasan.
Mereka hanya bisa bergantung nasib pada tabungan. Sebab, bantuan sosial pemerintah belum sedikitpun menyentuh mereka.
Seperti yang dikisahkan Rijal Pahlevi, karyawan centre park atau petugas parkir yang sudah dua tahun bekerja di DM.
“Saya sudah dua bulan dirumahkan. Selama ini tidak ada lagi pemasukkan, hanya bergantung pada tabungan untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Istri Rijal sedang mengandung anak kedua. Istrinya hamil muda dan harus melihat keadaan perekonomian yang sedang anjlok diterjang Covid-19.
“Saya sudah mengajukan [bantuan] ke ketua RT tapi belum juga mendapatkan bantuan sampai sekarang. Saya tidak tahu lagi, karena tidak ada sama sekali pemasukkan pendapatan,” terangnya.
Nasib Rijal tak seberuntung Muhammad Gunawan. Cleaning service Duta Mall ini masih bisa bekerja. Hanya jam kerja Gunawan saja yang dikurangi.
“Jam operasionalnya saja sekarang dibatasi. Kami juga dibagi-bagi agar tetap bisa bekerja semua,” ucapnya saat bincang ringan dengan apahabar.com.
Gunawan dan beberapa cleaning service lainnya hanya bisa pasrah menerima keadaan ini. Ia berusaha bersyukur meski gaji tak lagi maksimal.
“Kalau sebelum kondisi seperti sekarang. Gaji kami bisa UMP, kalau sekarang karena harus dibagi-bagi kepada semua karyawan lainnya, gaji kami dipotong. Gaji saya sekarang cuma Rp1 juta, dicukupkan untuk sehari-hari,” jelasnya.
Sejatinya, Manajemen Duta Mall tak mau tinggal diam melihat kondisi itu. Manajer Operasional Duta Mall, Yenny Purnawati menerangkan, pihaknya tak ingin kesulitan dirasakan para karyawan tergolong pekerja kontrak ini terus berlarut.
“Kami akan menyalurkan bantuan kepada 500 karyawan outsourcing bekerja di Duta Mall, baik itu masih aktif bekerja maupun kepada mereka yang dirumahkan ataupun kepada mereka yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK),” ungkap Yenny.
Bantuan itu berupa paket sembako yang diharap bisa meringankan beban pekerja saat pandemi Covid-19.
“Kita tahu saat ini semua orang sangat terdampak. Semoga saja dengan bantuan ini sedikit meringankan beban mereka di tengah ketidakpastian kapan ini berakhir,” tandas Yenny.

Rijal Pahlevi, karyawan centre park atau petugas parkir yang sudah dua tahun bekerja di DM ikut dirumahkan akibat pandemi covid-19. Foto-apahabar.com/Ahya Firmansyah
Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Fariz Fadhillah