apahabar.com, RANTAU – Pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa di Bank BRI cabang Tapin, Kamis (14/5), dipenuhi ratusan warga. Sayang, protokol kesehatan pencegahan Covid-19, berupa physical distancing terabaikan.
Kerumunan warga terlihat saat pembangian di bank cabang BRI di Jalan A Yani, persis di depan Gedung Ruhui Rahayu itu tak bisa terbendung.
Warga terus berdatangan untuk mendapatkan dana BLT.
Kepala Unit Bank BRI itu, Hanafi mengaku itu semua diluar perkiraannya. Ia pun akan melaporkan kejadian itu, dan pembagian selanjutnya akan ditunda.
“Akan kami rapatkan dulu dengan pimpinan tertinggi terkait pembagian selanjutnya,” ujar Hanafi kepada awak media, Kamis (14/5) di ruang kerjanya.
Saat ini Kabupaten Tapin gencar melakukan upaya pencegahan penularan dan pemutusan mata rantai Covid-19. Jelas hal itu membahayakan bagi masyarakat.
Mengingat kasus RTU-12 yang saat ini masih menjadi misteri terjangkitnya dari mana.
Pasalnya Wanita 40 Tahun itu tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah ataupun bergaul dengan klaster Gowa.
“Iya, ini yang pertama untuk Kecamatan Bungur. Melihat kejadian hari ini akan kita setop dulu untuk sementara pencairan di unit. Tapi akan kita atur ulang bagaimana caranya supaya tidak ada pembeludakan,” ujar Hanafi.
Dikatakan Hanafi penundaan sementara itu dikhususkan ditempatnya.
“Masyarakat yang datang itu untuk penandatanganan buku rekening sekaligus mencairkan uang bantuannya,” jelas Hanafi.
Salah satu warga yang mengantri sekitar pukul 10.00 siang mengaku, sudah 2 jam untuk dapat mengambil uang bantuan tersebut.
“Sudah dua jam saya menunggu. Mau ambil uang bantuan ke sini,” ujar nya yang saat itu diantar oleh anaknya.
Terlihat, sebagian masyarakat ada yang menggunakan masker dan juga ada yang tidak.
Meski kursi yang sudah disilang tanda pemisah untuk physical distancing di dalam lobby bank di patuhi oleh masyarakat, namum imbasnya banyak juga yang berdiri berjejalan.
Reporter: Muhammad Fauzi Fadilah
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin