apahabar.com, MARABAHAN – Seiring penambahan jumlah pasien positif Covid-19 di Barito Kuala, ruang isolasi pasien tanpa gejala di RSUD Abdul Aziz Marabahan juga mulai penuh.
Tercatat sudah 39 orang yang dinyatakan positif mengidap Covid-19 di Batola. 2 di antaranya sudah sembuh, sedangkan 37 pasien lain masih dalam perawatan.
Dari 37 pasien tersebut, 27 di antaranya dirawat dalam kondisi tanpa gejala di ruang isolasi Abdul Aziz. Mereka ditempatkan di ruangan Kelas I dan II yang lebih dulu dikosongkan dengan kapasitas 30 pasien.
Kemudian 3 pasien dititipkan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Kalimantan Selatan di Jalan Ambulung Banjarbaru, 5 pasien di SKB Batola dan seorang lagi masih menjalani isolasi mandiri di rumah.
“Seyogyanya setiap kamar isolasi di Abdul Aziz dapat diisi 2 pasien. Namun terdapat seorang pasien yang harus ditempatkan dalam satu kamar terpisah, karena mengeluhkan batuk,” jelas Direktur RSUD Abdul Aziz, dr Faturrahman, Selasa (12/5).
“Kami masih menunggu pemeriksaan swab sejumlah pasien. Apabila negatif dan dinyatakan sembuh, berarti ruang yang tersedia tetap mencukupi,” imbuhnya.
Tetapi seandainya hasil swab tetap positif dan ditambah kedatangan pasien baru, hampir dipastikan tidak lagi tersedia ruang kosong.
“Hal itu disebabkan satu ruang tersisa masih dalam perbaikan. Disisi lain kami tak mungkin menggabung pasien tanpa gejala dengan pasien yang mengeluhkan batuk,” tukas Faturrahman.
Manajemen Abdul Aziz memiliki dua alternatif menghadapi overload ruangan. Alternatif pertama adalah pasien dirujuk ke Ambulung.
“Sementara alternatif kedua dititipkan di SKB Batola, kalau pasien dan keluarga pasien menginginkan tetap dirawat di Marabahan,” papar Faturrahman.
Sebenarnya masih tersedia ruangan isolasi lama yang berkapasitas 8 pasien. “Namun ruangan sudah ditetapkan untuk pasien bergejala, baik PDP maupun positif,” sahut Faturrahman.
“Walau belum seorang pun yang dirawat, setidaknya kami sudah bersedia. Kalau semua ruangan diisi pasien tak bergejala, nanti kami kerepotan sendiri menangani pasien bergejala,” tandasnya.
Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Syarif