apahabar.com, MARABAHAN – Dianggap paling siap, pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Barito Kuala dipastikan terus berlanjut.
Pembangunan GOR di Jalan Tarutan Marabahan tersebut sebelumnya terancam ditunda, seiring kebijakan Pemerintah Pusat merelokasi Dana Alokasi Khusus (DAK).
Terutama DAK untuk pembangunan GOR dan perpustakaan, kesemuanya dipindahkan ke anggaran penanggulangan dan pencegahan Covid-19.
Namun kemudian Batola mendapat peluang. Penyebabnya adalah proses administrasi pembangunan yang sudah dirampungkan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Batola.
“Sebenarnya DAK pembangunan perpustakaan dan GOR sempat diwacanakan dihentikan. Tetapi sekitar 28 Maret 2020, Kemenkeu mengeluarkan instruksi baru tentang pembatasan DAK,” jelas Kepala Disporabudpar Batola, Gusti Ruspandi, awal pekan tadi.
“Menyikapi peluang itu, kami memasukkan semua dokumen seperti nomor kontrak ke aplikasi OM-SPAN. Kebetulan lelang sudah dilakukan dan kontrak juga telah ditandatangani,” imbuhnya.
Sekitar seminggu kemudian, usulan tersebut disetujui dan membuat pekerjaan pembangunan GOR Batola pun dapat dilanjutkan.
“Dari 29 kabupaten/kota yang semestinya mendapat DAK 2020 di Indonesia, hanya 2 kabupaten disetujui. Ini juga disebabkan kesiapan Batola, setelah juknis diterbitkan,” papar Ruspandi.
Menggunakan pagu sebesar Rp14,7 miliar, pembangunan GOR bertipe B tersebut rampung November 2021.
“Seandainya menggunakan APBD, bisa saja pembangunan GOR baru selesai lima tahun lagi lantaran keterbatasan anggaran daerah,” beber Ruspandi.
“Masyarakat Batola patut bersyukur, karena keinginan memiliki GOR segera terpenuhi. Mudahan semuanya lancar dan sukses,” harapnya.
GOR Batola direncanakan dibangun di atas lahan seluas 8 hektar dengan luas bangunan 1.000 meter persegi, serta berkapasitas 1.000 hingga 3.000 tempat duduk.
Bangunan seluas itu menampung empat lapangan bulutangkis, satu lapangan voli, satu lapangan basket, satu lapangan futsal, satu tenis lapangan dan atau empat lapangan sepaktakraw.
Pun GOR dapat dipergunakan cabang olahraga lain yang tidak membutuhkan lapangan khusus seperti beladiri atau senam.
Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin