apahabar.com, BANJARMASIN – Pengurus Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin masih berkoordinasi dengan stakeholder lain terkait wacana pelaksanaan salat berjemaah menjelang penerapan new normal.
“Kami masih melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, jadi belum ada keputusan,” ucap Ketua Pengurus Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Darul Quthni kepada apahabar.com, Senin (1/6) pagi tadi.
Ia mengaku bahwa Pengurus Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin secara rutin menjaga kebersihan dan penyemprotan disinfektan.
“Kebersihan itu rutin, termasuk penyemprotan desinfektan setiap hari,” cetusnya.
Berdasarkan pantauan apahabar.com di lapangan, sejumlah petugas tampak membersihkan bagian dalam dan luar masjid terbesar di Kalimantan Selatan tersebut.
Walhasil lantai masjid berbahan keramik itu pun terlihat bersih dan bebas dari debu.
Kelima pintu masuk masjid telah dibuka kembali, setelah beberapa waktu ditutup akibat serangan pandemi Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19.
“Sekitar pukul 08.00 Wita tadi sudah kita bersihkan,” kata Kaum Masjid Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Syahran MZ.
Meski begitu, Syahran belum berani memastikan kapan bisa dilaksanakan salat secara berjemaah di masjid tersohor di Banua itu.
“Karena ini milik pemerintah provinsi, maka mesti mendapatkan izin dari Gubernur dan Gugus Tugas,” bebernya.
Syahran mengakui, selama 13 tahun menjadi kaum masjid, ini merupakan fenomena pertama yang meniadakan salat berjemaah akibat bahaya virus.
“Belasan tahun menjadi kaum, ini merupakan kasus pertama meniadakan salat berjemaah selama kurang lebih tiga bulan,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin