apahabar.com, PALANGKA RAYA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan mengunjungi Provinsi Kalimantan Tengah untuk meninjau daerah irigasi rawa di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas.
“Rencananya Rabu ini. Tapi tadi malam saya ditelepon Dirjen Sumber Daya Air, belum ada informasi kepastiannya lagi. Kemungkinan tetap bulan ini,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalimantan Tengah, H Shalahuddin, Senin (22/6).
Pemerintah memang tengah mempersiapkan Kalimantan Tengah menjadi lumbung pangan atau food estate, agar produksi pertanian dapat meningkat.
Oleh sebab itu, untuk pengolahan lahan food estate nanti dengan pertanian modern, rata-rata memakai pakai mekanis.
Biasanya untuk mengolah sawah seluas satu hektar, dibutuhkan tenaga sekitar lima hingga delapan orang. Ini justru sebaliknya satu orang bisa mengerjakan dua hektar.
Luasan baku lahan yang digunakan untuk lumbung pangan, hanya 25 persen atau 350 ribu hektar dari eks Proyek Lahan Gambut (PLG) seluas 1,4 juta hektar.
“Makanya tidak semua digunakan. Lahan yang sudah fungsional 85 ribu, lahan potensial 165 ribu. Baku 365 atau 25 persen dari eks PLG,”ujarnya.
Menurut Shalahuddin, Kementerian PU saat ini tengah menyelesaikan permasalah krusial irigasi, yakni ada daerah di musim-musim tertentu terendam air, tapi tidak banyak.
Kemudian ada saluran irigasi baik primer atau sekunder terjadi pendangkalan karena lama tidak dirawat. Untuk itu akan dilakukan normalisasi dan ada yang mau dibangun kembali.
Sedangkan permasalahan terakhir, yakni kualitas air. Karena ada sebagian titik tidak berganti atau tidak mengalir.
Kementerian, lanjut Shalahuddin, nantinya akan membuat tretmen baik kolam air ataupun bak kontrol, termasuk normalisasi saluran primer dan sekunder diperbaiki.
“Kita tidak membuka lahan baru lagi. Lahan yang sudah ada itu yang dimanfaatkan. Dari 1,4 juta hektar dipilih, makanya hanya 25 persen luasan baku,”tegasnya.

Shalahuddin, Kadis PUPR Kalteng. Foto-apahabar.com/Tiva
Editor: Syarif