apahabar.com, BANJARMASIN – Untuk kali pertama, Terapi Plasma Konvalesen (TPK) ke pasien terpapar Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 dilakukan di Kalimantan Selatan.
Terapi penyembuhan pasien Covid-19 hasil kerja sama Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Banjarmasin dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin.
“Memang kita tak bisa membuat ini karena keterbatasan alat, namun kita mendapatkan bantuan dari RSUD Rumah sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto,” ucap Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Banjarmasin, dr. Rama Supit kepada apahabar.com, Rabu (3/5) siang.
Adapun jumlah yang diterima PMI Banjarmasin dan RSUD Ulin sebanyak 1 kantong darah pasien sembuh Covid-19. Darah didatangkan dalam kondisi beku, dengan suhu sekitar minus 30 derajat celcius.
“Setelah datang, maka langsung kita cairkan dengan menggunakan alat,” ungkap dr. Rama.
Harga satu kantong darah itu terbilang cukup mahal. Yakni seharga Rp4 juta per kantong. Itu pun masih belum termasuk biaya pengiriman dan uji silang.
“Ini langsung bisa ditranfusikan. Kalau berhasil, maka bisa saja pasien pertama sembuh di Kalsel mendonorkan darahnya di sini,” bebernya.
Terapi plasma konvalesen, kata dia, merupakan bentuk vaksinasi pasif dari pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh.
Kemudian disalurkan darahnya kepada pasien yang masih dalam keadaan positif Covid-19.
Metode ini, kata eks anggota DPRD Banjarmasin itu, sebelumnya juga pernah digunakan dalam menangani wabah penyakit flu Spanyol dan ebola.
“Kalau ini berhasil, maka akan lebih sering kita meminta kepada pemerintah pusat. Di Jakarta dan Surabaya, terapi ini sudah dilaksanakan dan kondisi pasien positif Covid-19 cukup membaik,” dr. Rama.
Metode terapi plasma konvalesen dipilih karena darah pasien Covid-19 yang telah sembuh mengandung kekebalan atau antibodi.
“Dengan terapi plasma konvalesen ini diharapkan antibodi pasien Covid-19 yang sudah sehat bisa membantu pasien yang masih sakit untuk mengatasi penyakitnya,” pungkasnya.
Editor: Fariz Fadhillah