apahabar.com, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menjamin pemerintah tak mungkin merekayasa data mengenai Covid-19.
Menurut eks Panglima TNI, data yang selalu dipaparkan oleh Gugus Tugas merupakan realitas. Alias fakta di lapangan.
“Kita kan melihat realita ya, realitanya seperti korban yang meninggal kan itu tidak bisa dibohongi, semua proses pemakaman dan lain- lain, bisa diikuti dan dimonitor,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (23/7) dilansir dari Viva.
Hal itu dikatakan Moeldoko menjawab pertanyaan wartawan ihwal hasil survei Charta Politika.
Lembaga survei itu menyebut 40 pesen responden tak percaya data laporan penanganan Covid-19 dari pemerintah.
Moeldoko meminta hasil survei itu tidak perlu dibesar-besarkan. Pemerintah dan masyarakat, kata dia, perlu bersama-sama untuk mengikuti protokol kesehatan.
Menurutnya, hidup sehat dan taat protokol Covid-19 perlu terus diikuti sebagai kunci menekan jumlah korban.
“(Bagaimana) meningkatkan kewaspadaan masyarakat, kesiapsiagaan masyarakat dalam merespons protokol itu agar tidak kendor,” katanya.
Terkait hasil survei, turut dilaporkan bahwa sebanyak 63,4 persen responden puas terhadap pemerintah dalam menangani pandemi Corona.
Kepuasan itu dimaksudkan bahwa pemerintah cukup terbuka tentang penanganan Corona di Indonesia.
Namun Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya memandang ketidakpercayaan masyarakat sebesar 40 persen tergolong tinggi.
“Yang saya pikir menjadi sebuah tantangan terbesar ya buat pemerintah melakukan proses penanganan Covid-19 bersama dengan masyarakat,” ujar Yunarto dalam pemaparannya belum lama tadi.
Editor: Fariz Fadhillah