apahabar.com, MARABAHAN – Sulit mencari nafkah pasca dinyatakan sembuh dari Covid-19, sedikitnya 8 warga Kecamatan Marabahan mendatangi Crisis Center Pemkab Barito Kuala (Batola) untuk mengadukan nasib, Senin (20/7) siang.
Kedatangan warga yang sebagian besar berjualan di Pasar Marabahan ini adalah untuk mendapatkan bantuan, setelah sekitar dua bulan dipaksa libur oleh Covid-19.
“Sudah hampir dua bulan kami tidak bekerja. Mulai dari setelah dinyatakan reaktif, kami disuruh tinggal di rumah selama 10 hari,” cetus seorang warga bernama Halidah.
“Sempat seminggu di rumah, kami kemudian dikarantina di SKB Batola selama 27 hari dan dinyatakan sehat sejak, Sabtu (18/7),” imbuhnya.
Praktis selama dikarantina, mereka tidak mendapatkan pemasukan. Ironisnya mereka yang terpapar Covid-19 merupakan bagian dari keluarga inti.
Sekalipun mempunyai uang tabungan, sebagian besar digunakan untuk biaya hidup keluarga yang tersisa di rumah.
“Kami datang untuk meminta kejelasan, seandainya masih tersisa bantuan. Setelah dinyatakan reaktif, kami memang sempat dibantu beras 5 kg dan mie satu dus,” jelas Halidah.
“Kemudian ketika kami dikarantina, keluarga di rumah pernah sekali dibantu beras, mie dan gula. Tentu saja bantuan itu tak mencukupi, karena hanya cukup seminggu,” sambungnya.
Untuk kembali berjualan, mereka juga terkendala modal. Di sisi lain, kondisi lingkungan masih belum menerima mereka sepenuhnya.
“Mungkin setelah Iduladha, kami baru bisa berjualan lagi. Selain belum punya modal, orang masih takut karena dikira kami masih positif,” timpal warga lain bernama Pera.
Menanggapi keinginan warga, Sekretaris Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Batola, Hery Sasmita, menjelaskan telah membawa persoalan tersebut kepada Bupati Batola.
“Sesuai arahan Bupati Batola, mereka akan dibantu uang tunai sebesar Rp200 ribu per orang mulai Agustus dan September. Ini berlaku untuk warga lain yang pernah terpapar Covid-19,” sahut Hery.
“Kami juga berharap masyarakat dapat menerima kembali warga yang sudah sembuh dari Covid-19, sembari tetap menjalankan protokol kesehatan,” tandasnya.
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin