apahabar.com, PANGKALAN BUN – Tak semua proses belajar mengajar via daring saat ini berjalan mulus, apalagi untuk daerah pelosok, seperti di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Provinsi Kalteng.
Selain, jarak kota dengan desa, terlampau jauh, tidak semua murid SD dan SMP di sana tak semuanya memiliki handphone. Dan lagi, akses internet di sana belum terhubung.
Tak ayal, sistem belajar via daring saat pandemi Covid-19 sekarang tak bisa dilakukan.
Meski demikian, proses belajar tetap dilakukan, sekali pun sang guru harus keliling mendatangi rumah murid.
Seperti dilakukan seorang guru SDN 1 Desa Sungai Melawen, Kecamatan Pangkalan Lada, Kobar.
Daerah itu salah satu daerah terjauh di Kalteng. Kebanyakan aktivitas warga petani dan berkebun, sehingga untuk beli handphone bukan kebutuhan utama.
Sebelum bertugas, Herninawati terlebih dulu berkoordinasi dengan kepala sekolahnya dan guru-guru lainnya.
Setelah disepakati Herninawati dan guru-guru lainnya dengan suka rela dan ikhlas melakukan kegiatan belajar mengajar, keliling ke rumah-rumah muridnya.
“Alhamdullilah kepala sekolah mengizinkan saya dengan teman-teman guru lainnya keliling mendatangi murid-murid di rumahnya,” ujar Herninawati kepada apahabar.com, Sabtu (25/7).
“Dan hari-hari berikutnya murid yang satu memberitahukan kepada murid lainnya, jadi belajarnya di satu rumah bisa lebih dari tiga murid,” lanjut Herni.
Selain menyampaikan tema belajar, Herni juga mengajarkan pentingnya protokol kesehatan mencegah Covid-19. Termasuk cara memakai masker yang benar.
Meski selama proses belajar tatap muka, banyak murid tidak memakai masker. Namun menurutnya setidaknya sudah ada ditanamkan kesadaran ke anak murid untuk patuhi pemerintah.
“(Tapi) Kami dengan semua guru mendatangi rumah murid tetap mentaati aturan protokol kesehatan,” ujarnya.
Syamsudin, salah seorang tokoh pemuda Desa Melawen, mengapresiasi semangat para guru mengajar dengan mendatangi rumah murid.
“Memang benar, tidak semua murid yang memiliki HP, bahkan terkadang orangtua murid yang kebanyakan petani,” ujarnya.
“Tapi, ada yang memiliki HP kurang paham tentang belajar melalui daring. Jadi dengan adanya kegiatan guru mendatangi rumah murid, sangat membantu sekali bagi masyarakat desa,” tandas Syamsudin.
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin