apahabar.com, PALANGKA RAYA – Presiden RI Joko Widodo membantu dua alat polymerase chain reaction (PCR) untuk Pemprov Kalteng.
Jokowi memastikan itu saat rapat virtual dengan seluruh pimpinan kab/kota se Kalteng, beberapa waktu lalu.
Bantuan itu berdasarkan permohonan Pemprov Kalteng dalam rangka memerangi Covid-19 yang terus masif menyebar.
Untuk satu unit alat tes swab itu telah diserahkan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran ke RS dr Murjani Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Alat itu diterima langsung Bupati Kotim Supian Hadi.
Sedangkan satu lagi, untuk Kabupaten Barito Utara (Barut). Hanya saja, bantuan belum diserahkan karena barangnya belum datang dan masih dalam proses.
“Untuk Barut statusnya inden. Bukan tidak jadi. Ada miskomunikasi saja di antara staf BNPB pusat. Tapi masalahnya sudah clear,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kalteng dr Suyuti Syamsul, Senin (13/7).
Diakuinya, memang sempat terjadi salah komunikasi, karena BNPB mengatakan bantuan dua unit PCR termasuk untuk RS Dorris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya yang sudah diterima. Tetapi kemudian diralat.
Untuk di RSDS Palangka Raya, bantuan berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat, beberapa pekan lalu.
Sedangkan untuk RS Muara Teweh, Kabupaten Barut, jika barang sudah datang akan segera diserahkan.
“Rencananya masih untuk Barut. Keputusan pimpinan juga seperti itu. Menunggu barangnya saja datang,” ujarnya.
Menurut Wakil Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kalteng ini, pihaknya juga mengusulkan lagi lima unit ke pusat untuk RS kabupaten lain. Tetapi masih menunggu kepastiannya.
Total bantuan PCR dari pusat sebanyak tiga unit. Satu dari BNPB ke RSDS Palangka Raya, dua unit dari presiden, masing-masing ke RS Murjani Sampit dan RS Muara Teweh, tetapi barang belum datang.
Sementara itu Bupati Barut H Nadalsyah mewakili seluruh masyarakat
Bumi Iyak Mulik Bengkang Turan menyampaikan terimakasih dengan bantuan alat PCR, walaupun barang belum datang.
“Alhamdulillah Barut mendapat bantuan alat tes swab. Mudah-mudahan cepat datang barangnya sehingga bisa dimanfaatkan,” harapnya.
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin