apahabar.com, MARABAHAN – Berawal dari kebingungan mengirim barang, sekarang Fahnoor Haris berhasil mengembangkan jasa pengiriman berbasis Android yang sedang populer di Marabahan.
Diberi nama Ojekin Marabahan, aplikasi ini menyediakan layanan pesan antar makanan, pengiriman barang dan ojek.
Baru sekitar seminggu beroperasi, jumlah pengguna Ojekin sudah mendekati 1.000 orang. Sementara partner yang menjalin kerjasama berjumlah 32 outlet, mayoritas pedagang kuliner.
Uniknya sebelum mengembangkan aplikasi ini, Haris justru kebingungan memperoleh jasa pengiriman yang dapat dipercaya di Marabahan.
“Semuanya berawal dari pandemi Covid-19, ketika omset toko pakaian kami mulai terjun bebas lantaran orang jarang datang berbelanja,” ungkap Haris, Rabu (15/7).
“Berencana berjualan online, tetapi bingung dengan cara mengirimkan barang kepada pembeli. Akhirnya saya berpikir membuat jasa pengiriman berbasis aplikasi yang kebetulan belum tersedia di Marabahan,” imbuhnya.
Dalam beberapa bulan terakhir, Haris pun mulai menjajaki pembangunan aplikasi. Bahkan, ayah dua anak ini sudah menghubungi salah satu perusahaan pembuat aplikasi.
Haris dijanjikan mendapat aplikasi secanggih milik jasa pengiriman terkenal di Tanah Air. Pria ramah ini diberi kesempatan merasakan trial app.
“Setelah dicoba diterapkan di Marabahan, ternyata aplikasi itu tidak didukung kondisi. Faktor utama adalah sinyal ponsel yang belum merata,” beber Haris.
“Pun belum semua jalan tertera di Google Maps, sehingga GPS kerap salah membaca lokasi. Imbasnya kesepakatan dengan penyedia aplikasi itu dibatalkan,” tambahnya.
Nyaris menemui jalan buntu, akhirnya Haris menemukan solusi. Aplikasi tersebut harus dapat beradaptasi dengan keterbatasan konsumsi jaringan.
“Lantas disetting agar semua fitur Ojekin Marabahan tertaut ke WhatsApp. Asal terdapat jaringan, pesan WhatsApp hampir selalu terkirim dan menekan kemungkinan gagal order,” jelas Haris.
Kendati sempat sekolah di jurusan komputer jaringan, suami Rekha Sbastini ini tetap menggaet salah seorang teman untuk bekerjasama membuat aplikasi.
“Kedepan kami berusaha meningkatkan fitur layanan, sambil mencari solusi aplikasi yang tidak menambah beban jaringan,” harap Haris.
Kendati demikian, Ojekin sudah mulai dikenal. Terlebih mereka memiliki 4 driver yang aktif sejak pagi hingga malam. Itu belum termasuk 5 driver yang bekerja paruh waktu.
“Untuk sementara cakupan kami hanya Marabahan. Namun di luar jam sibuk, order ke kecamatan lain tetap diterima. Terkadang datang order sampai Rantau Badauh atau Barambai,” beber Haris.
Driver-driver itu efektif bekerja sampai pukul 23.00. Di atas waktu yang ditentukan, orderan tetap diterima, seandainya driver masih bersedia mengantar.
“Masalahnya belum terdapat mitra yang mengajukan menu pagi. Di sisi lain, kami juga agak susah menarik mitra di Marabahan,” tukas Haris.
“Padahal kami cuma menerapkan sistem sewa pemasangan iklan dan tidak menambah harga jual. Bahkan dalam tiga bulan pertama, mitra mendapatkan promo gratis. Mereka juga dapat mundur, seandainya omset tak bertambah selama tiga bulan itu,” tegasnya.
Sedianya Ojekin Marabahan bukan layanan jasa kurir pertama di Kota Bahalap. Namun belum satupun yang berbasis aplikasi, sehingga orderan dilakukan langsung kepada driver melalui telepon dan pesan.
Situasi ini berpeluang dimanfaatkan oknum kurir yang menaikkan ongkos kirim dan harga barang untuk keuntungan sendiri.
“Sebaliknya kami sudah punya tarif dasar kurir. Sedangkan harga makanan telah terpampang dalam katalog di aplikasi,” tandas Haris.
Editor: Muhammad Bulkini