apahabar.com, BANJARMASIN – Pemprov Kalsel bakal menggelar tes usap atau swab secara besar-besaran. Targetnya mencapai 10 ribu orang.
Lantas, berapa yang akan diusulkan Banjarmasin?
Sebagai daerah penyumbang pengidap Covid-19 terbesar di Kalsel, Banjarmasin memiliki 434 orang yang layak diswab.
Mereka terdiri dari orang dalam pemantauan (ODP) atau suspek, dan probabel atau pasien dalam pengawasan (PDP).
Merespons itu, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina sangat mendukung tes usap secara massal namun dengan sejumlah catatan.
“Pemeriksaan untuk menemukan pengidap Covid-19 yang belum terdeteksi, tetap mengedepankan aspek efisiensi, dan tepat sasaran,” ujar Ibnu, Sabtu (25/7).
Maksud Ibnu, swab yang digalakkan mesti berpegang teguh pada pedoman pencegahan dan pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) nomor 5 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan. Termasuk, anjuran dari tim pakar meteorologi Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Pemprov Kalsel, sebut dia, wajib melihat jumlah populasi warga. Dan kawasan yang belum pernah dirambah.
Artinya, tes usap itu mesti memprioritaskan masyarakat yang tergolong suspek dan probabel.
“Karena itu sudah sesuai ketentuan. Swab tidak boleh tidak mengikuti aturan. Nanti tiba-tiba ini diswab, jadi harus sesuai aturan itu saja,” ucap Ibnu.
Hingga kini Ibnu sendiri tidak mengetahui waktu pelaksanaan swab massal yang bakal digelar Pemprov Kalsel.
“Kita menunggu dari provinsi kapan mereka melaksanakan kita siap saja,” tegasnya.
Ditambahkan, Kota Banjarmasin telah melakukan rapid test atau tes usap kepada 11 ribu warganya. Sementara ada 4 ribu orang yang dites usap.
Namun sampai kini hasil tes usap yang dinilai lebih akurat ketimbang tes cepat itu belum keluar.
Sampai hari ini, nyatanya sampel swab mengantre diperiksa di Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) Kota Banjarbaru.
“Yang paling cepat 10 hari bisa keluar hasilnya tapi kita inginkan kecepatan sekitar 1-2 hari sudah keluar hasil swab ya,” pungkasnya.
Dari informasi yang dihimpun apahabar.com, tes usap yang bekerja sama dengan TNI-Polri dan BNPB itu akan dilakukan mulai pekan depan.
Dengan banyaknya warga yang terdeteksi, Pemprov berharap puncak penularan Covid-19 di Kalsel dapat segera diketahui.
Swab massal tengah digencarkan Pemprov mengingat kapasitas alat PCR di Kalsel meningkat. Dalam sehari, Pemprov dilaporkan mampu menguji 1.218 spesimen.
Antrean 5 ribu spesimen swab yang terjadi beberapa pekan belakangan, diklaim sudah berangsur bisa diurai. Dengan rata-rata spesimen masuk ke laboratorium antara 700-1000 per hari. Kini, hanya butuh 4-5 hari sudah bisa diketahui hasilnya.
Editor: Fariz Fadhillah