apahabar.com, BANJARBARU – Pasien sembuh dari Covid-19 dapat stigma miring masyarakat Banjarbaru.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Banjarbaru tak menampik ada anggapan jika pasien sembuh yang masih dihindari masyarakat di tempat tinggalnya.
Namun, mereka berharap masyarakat tidak mengucilkan pasien sembuh, karena sudah tidak menularan Covid-19.
“Kepada seluruh lapisan masyarakat, hendaknya kita juga dapat menerima saudara-saudara kita yang sudah dinyatakan sembuh, yang sudah keluar dari karantina, yang sudah terbebas dari Covid-19,” ujar Juru Bicara GTPP Covid-19 Banjarbaru, Rizana Mirza kepada apahabar.com, Sabtu (18/7) siang.
“Mereka yang sudah dinyatakan sembuh itu sudah sehat. Hendaknya dapat diterima dengan baik oleh masyarakat,” harapnya.
Bahkan, ia meminta kepada masyarakat agar menerima dan membantu mereka yang sembuh agar dapat menjalani kehidupan normal seperti sebelumnya.
“Hendaklah kita terima mereka seperti sedia kala, mereka sudah dinyatakan sehat. Sehingga mereka tidak berbahaya lagi bagi kita. Jadi saling menghormati di antara kita. Bukan kita menimbulkan stigma-stigma bahwa orang ini masih berbahaya,” jelasnya.
Jadi, lanjut Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru itu, masyarakat harus bersatu padu, tolong-menolong sehingga tercipta kehidupan lebih baik, lebih harmonis di tengah pandemi yang masih belum tahu kapan akan berakhir.
Sementara itu, salah satu pasien Covid-19 sembuh berharap agar masyarakat di sekitar tempat tinggalnya tak lagi menjauhinya.
“Iya saya kan sudah sembuh, tapi orang masih takut kalau ketemu,” sesal seorang pasien sembuh yang enggan namanya dipublikasikan.
Namun ia optimis jika semua akan berlalu dan perlahan masyarakat dapat menerima keberadaan mereka, baik yang masih dikarantina akibat Covid-19 maupun yang sudah dinyatakan sembuh dari virus asal Wuhan itu.
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin