apahabar.com, BANJARBARU – Penipuan berkedok rekrutnen pegawai PLN terendus. PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah meminta masyarakat untuk mewaspadai.
Manager Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Kalselteng, Syamsu Noor, menegaskan pihaknya tidak melakukan korespondensi atau kerjasama dengan pihak lain termasuk biro travel perjalanan untuk program rekrutmen.
Selain itu, pihaknya juga tidak memungut biaya apapun selama pelamar mengikuti seleksi yang diselenggarakan.
“Modus penipuan terkait rekrutmen pegawai PLN yang beredar saat ini ada embel-embel membayar jasa transportasi. Dipastikan ini hoaks. Tahapan seleksi penerimaan pegawai PLN tidak dipungut biaya satu rupiah pun,” tekan Syamsu, Rabu (1/7) sore.
Syamsu menjelaskan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan para pelamar kerja untuk mengenali informasi rekrutmen PLN yang beredar asli atau palsu.
Salah satunya adalah dengan melihat proses pengiriman dokumen peserta.
Rekrutmen PLN yang asli tidak pernah meminta calon peserta untuk mengirimkan dokumen melalui email, melainkan dengan sistem upload di situs rekrutmen resmi PLN, yakni www.rekrutmen.pln.co.id.
“PLN hanya merekrut pegawai melalui member online dalam aplikasi berbasis web yang dapat diakses di www.rekrutmen.pln.co.id, semua kelengkapan dokumen rekrutmen pegawai hanya diupload melalui situs tersebut, tidak ada kirim-kirim melalui email,” ungkap Syamsu.
Syamsu menambahkan, selain untuk menghindari segala macam bentuk penipuan terkait rekrutmen PLN, website www.rekrutmen.pln.co.id juga memungkinkan siapapun untuk melihat informasi berkaitan dengan rekrutmen PLN yang tersedia secara nasional dan ditujukan untuk berbagai jenjang pendidikan.
Sehingga memungkinkan para pencari kerja untuk dapat mengambil peluang tes di beberapa daerah.
“Di website resmi rekrutmen PLN, para pencari kerja bisa memantau peluang tes penerimaan pegawai secara nasional, jika gagal di satu daerah bisa mengambil peluang di daerah lainnya dengan tenggat waktu minimal 6 bulan setelah tes di daerah sebelumnya,” pungkasnya.
Editor: Syarif