apahabar.com, MARABAHAN – Warga Barito Kuala yang terdampak pandemi Covid-19 dan tak termasuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), akhirnya mulai mendapatkan bantuan.
Total terdapat 2.953 kepala keluarga yang menerima bantuan sosial tunai tahap pertama sebesar Rp 200 ribu. Mereka merupakan warga yang melapor ke Crisis Center Covid-19 Batola dan tidak terdaftar dalam DTKS.
Sebagian besar penerima bantuan sosial tunai tersebut merupakan pedagang kecil yang terdampak pandemi, termasuk mantan pasien Covid-19. Kuota bantuan yang disediakan berjumlah 5000 kepala keluarga sejak Agustus hingga September.
“Dalam tahap pertama, total terdapat 3.848 warga yang melapor ke Crisis Center,” jelas Ketua Gugus Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Covid-19 Batola, Ahmad Wahyuni, Rabu (26/8).
“Setelah diverifikasi di level kelurahan/desa dan kecamatan, data yang diterima sebanyak 2.953 kepala keluarga. Verifikasi harus dilakukan, karena warga yang punya mobil tak mungkin dibantu,” sambungnya.
Sementara data penerima tahap kedua masih dalam tahap verifikasi. Hingga ditutup 30 Juli 2020, total warga yang melapor sudah lebih dari 5000 kepala keluarga.
“Data penerima bantuan tahap kedua masih diverifikasi. Seandainya kurang 5000 kepala keluarga, pendaftaran dapat dibuka lagi beberapa hari,” beber Wahyuni.
Selain bantuan tunai, pembagian bantuan bahan pokok sudah memasuki tahap kelima yang diterima 2.222 keluarga keluarga. Adapun bantuan bahan ini bernilai Rp 115 ribu.
Sama seperti tahap-tahap sebelumnya, penerima bantuan bahan pokok diambil dari DTKS dan warga terdampak pandemi. Namun mereka bukan penerima Penerima Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, dan program bantuan lain.
“Juga terdapat bantuan tunai dari Pemprov Kalimantan Selatan sebesar Rp 100 ribu selama tiga bulan untuk 2.222 kepala keluarga tersebut,” timpal Fuad Syech, Kepala Dinas Sosial Batola.
“Bantuan bulan pertama sudah dibagikan, sedangkan untuk dua bulan berikutnya masih dalam tahap pengadministrasian,” tandasnya.
Editor: Muhammad Bulkini