apahabar.com, MARABAHAN – Setelah mayoritas Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) menjalani swab, Senin (17/8), Rutan Klas IIB Marabahan bersiap mengaktifkan blok khusus untuk kasus positif.
Pemeriksaan di Rutan Marabahan merupakan bagian dari program swab masif 10.000 spesimen yang diinisiasi Pemprov Kalimantan Selatan.
Barito Kuala sendiri kebagian target swab 644 orang, 200 di antaranya berada di Rutan Marabahan, baik WBP maupun karyawan.
“Ditambah pemeriksaan di Rutan Marabahan, kami sudah menyelesaikan 59 persen dari program 10.000 swab masif,” ungkap dr Azizah Sri Widari, Kepala Dinas Kesehatan Batola.
“Memang swab masif dicanangkan Gubernur Kalsel mulai 14 Agustus 2020. Namun pemeriksaan sudah diperbolehkan dilakukan sejak awal Agustus,” imbuhnya.
Selanjutnya spesimen dikirim ke Laboratorium RSUD Ansari Saleh Banjarmasin, “Diperkirakan hasil pemeriksaan sudah diketahui dalam tiga hari mendatang,” jelas Azizah.
Seandainya terdapat spesimen yang positif, Rutan Marabahan sudah menyediakan blok khusus. WBP yang menempati blok ini, diprioritaskan tanpa gejala.
Dengan fasilitas selayaknya kamar tahanan, penghuni blok khusus tersebut diawasi petugas kesehatan Rutan Marabahan maupun Dinas Kesehatan.
“Tentu kami berharap semua spesimen dari Rutan Marabahan negatif,” cetus Andi Gunawan, Kepala Rutan Marabahan.
“Namun demikian, kami juga sudah menyediakan Blok A untuk WBP yang terpapar Covid-19. Tersedia lima kamar dengan daya tampung 50 orang dan terpisah dengan blok lain,” pungkasnya.
Tercatat hingga awal Agustus 2020, sudah 93 WBP yang dapat menghirup udara di luar Rutan Marabahan, seiring program asimilasi dan integrasi.
Namun masih tersisa 236 WBP yang mesti ditangani di dalam ruang tahanan, 9 di antaranya masih dititipkan di Polres Batola.
Editor: Syarif