apahabar.com, BANJARMASIN – Pasangan H Fatma (55) dan Marniati (29) tak sabar ingin segera memeluk sang buah hati.
Namun terkadang karena beberapa alasan, pasangan Suami Istri (Pasutri) ini tidak bisa langsung bertemu dengan bayinya.
Anak keduanya tersebut masuk ke inkubator terlebih dahulu atau menjalani perawatan di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Alasannya karena kondisi bayi sempat tidak stabil.
“Kebetulan bayi yang lahir tadi kondisinya kurang bagus ketika diawal,” ujar Nani Sulistiawati, tenaga medis yang membantu penyalinan.
Meski begitu, ia menyampaikan seiring berjalannya waktu keadaan bayi berlangsung membaik.
Ini setelah dilakukan perawatan di RSUD Sultan Suriansyah. Dari pemasangan oksigen hingga dimasukkan kedalam ruang inkubator.
“Masih perlu observasi,” ucapnya.
Ia mengatakan terdapat sederet alasan yang mengharuskan bayi masih menjalani perawatan signifikan. Paling kuat adalah keadaan bayi ketika di dalam rahim ibu dalam posisi sungsang.
Selain itu, tubuh bayi yang relatif besar memaksa penyalinan menggunakan metode operasi sesar. “Terlebih bayi ketika lahir tidak menangis dan diharuskan ada penanganan lebih,” tuturnya.
Tak hanya itu. Ia menerangkan kondisi ibu sudah mengeluh kesakitan karena kontraksi pada subuh hari.
Pasien merupakan rujukan dari Puskesmas Beruntung Raya. Sampai di Rumah Sakit (RS) sekitar pukul 10.00 Wita. “Sudah mau melahirkan lalu segera masuk ke ruang operasi,” ucapnya.
Beruntung, lanjut dia ketika proses penyalinan berjalan lancar dan tidak ada kendala yang berarti. “Ibunya bagus kondisinya,” imbuhnya.
Ia menerangkan bayi ini memiliki berat 3.610 gram. Ini merupakan bayi pertama yang lahir ditangani RSUD Sultan Suriansyah ketika momen 17 Agustus. “Mudahan ada lagi,” pungkasnya.
Editor: Syarif