apahabar.com, KOTABARU – Warga Kotabaru dibuat geger oleh jasad seorang petugas medis Covid-19 di sebuah kamar hotel di Pulau Laut, Rabu (26/8) sore.
Sejak malam tadi, jajaran Satuan Reserse Kriminal Umum (Satreskrimum) Polres Kotabaru turun tangan menggelar penyelidikan.
Pasalnya, sampai saat ini polisi pun belum bisa memastikan penyebab kematian pemuda berinisial HH itu. HH diketahui merupakan tim analis, sekaligus petugas swab di RSUD Jaya Sumitra Kotabaru.
“Penyebab kematian belum bisa dipastikan. Penyelidikan masih dilakukan, dan menunggu hasil visum dari RSUD Kotabaru,” ujar Kapolres Kotabaru, AKBP Andi Adnan Syafruddin, melalui Kasat Reskrim AKP Abdul Jalil kepada apahabar.com.
EKSKLUSIF: Sosok Maulida, Anak Pembantu Mendadak Kaya karena Narkotika
Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun dari saksi AF, bahwa kamar korban sempat beberapa kali diketuk. Namun korban sama sekali tidak merespons.
Pertama, pada Selasa (25/8) sekitar pukul 23 00, AF mendatangi kamar korban untuk mengambil hasil lab swab pasien di RSUD Kotabaru.
Satu jam kemudian, pukul 00, AF kembali mendatangi kamar korban. Tujuannya, membayar hasil lab yang telah dilakulan korban.
Malam itu, AF mengetuk pintu kamar korban. Namun, korban sama sekali tidak merespons.
Saat itu AF tidak memiliki rasa curiga, dan mengira korban kelelahan, dan tertidur pulas di dalam kamar.
Keesokan harinya, pukul 09 00 pagi, AF kembali mendatangi, dan mengetuk kamar korban. Namun, hasilnya sama. Tidak direspons.
Menginjak tengah hari, sekitar pukul 12 00, AF baru merasa penasaran. Sebab, nasi kotak yang telah disiapkan di depan pintu kamar hotel masih utuh. Tidak diambil korban.
Sekitar, pukul 15 30 wita, atau menjelang waktu salat Asar, korban tidak juga terlihat ke luar dari kamar.
Di depan pintu, nasi kotak juga bertambah. Tumpuk menjadi dua kotak. (Jatah makan siang, dan sore).
Merasa ada keanehan, AF kembali berupaya mengetuk pintu korban sore itu. Akan tetapi, hasilnya juga sama.
Akhirnya AF berinisiatif mengabarkan hal tersebut kepada rekanannya yang juga bermalam di hotel tersebut.
Tanpa berpikir panjang, akhirnya AF bersama rekanannya meminta kepada petugas hotel untuk membukakan pintu kamar korban menggunakan kunci serep.
Setelah pintu kamar dibuka, ternyata mereka tidak bisa membuka ful pintu kamar korban. Sebab, pintu terhalang oleh badan korban.
Saat itu, posisi korban didapati terduduk, dan tersandar di pintu kamar hotel dan sudah meninggal dunia.
Menyaksikan temuan itu, rekan-rekan korban lantas melapor ke kepolisian.
“Nah, setelah menerima laporan, anggota kami datang ke lokasi, dan mengevakuasi jasad korban ke RSUD, untuk divisum,” terang Jalil.
Editor: Fariz Fadhillah