apahabar.com, KUALA KAPUAS – Melakoni usaha 33 tahun, baru kali ini penjual produk kerajinan getah nyatu di Kapuas, Kalteng, harus merumahkan karyawannya.
Penyababnya, tak lain karena pandemi Covid-19. Edy Bambang, selaku pemilik Toko Souvenir Antik di Jalan Kapuas Seberang II Kelurahan Dahirang Kecamatan Kapuas Hilir terpaksa melakukannya.
Pasalnya, selama pandemi Covid-19, omzet penjualan produk kerajinan getah nyatu di tokonya menurun drastis.
“Selama pandemi, tamu yang datang berkunjung berkurang dari sebelumnya dan pengiriman barang-barang pun juga berkurang, khususnya untuk keluar kota,” kata dia kepada apahabar.com di Kuala Kapuas, Selasa (11/8).
Menurut Edy omzet usahanya mengalami penurunan sebanyak 50 persen dari biasanya. Sehingga sejumlah pekerja pun terpaksa sementara dirumahkan.
“Sebanyak dua puluh empat orang terpaksa sementara tidak kita pekerjakan. Dan produk getah nyatu yang telah diproduksi pun terpaksa dijual seadanya,” ujarnya lirih.
Edy menjelaskan usahanya tersebut sudah dibuka selama 33 tahun, tepatnya sejak dirintis orangtuanya tahun 1987 silam.
Usaha ini sudah turun temurun dari orang tua hingga nanti ke anak dan cucu.
Produk kerajinan getah nyatu biasanya dijual secara online maupun pembeli langsung datang.
“(Namun) Kebanyakan yang datang ke toko membeli untuk dijual kembali,” pungkas Edy.
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin