apahabar.com, BANJARMASIN – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin kewalahan mengawasi penyalahgunaan narkoba di kalangan siswa menengah pertama di tengah Pandemi Covid-19.
“Pengawasan bahaya narkoba di tengah pandemi, kami merasa kesulitan karena posisi work from home (WFH),” ucap Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto kepada apahabar.com, Selasa (11/8) siang.
Totok sendiri berharap lebih kepada orang tua agar benar-benar menjaga anak-anak dari bahaya narkoba.
“Kita tentu berharap orang tua bisa menjaga anak-anak,” katanya.
Jika kegiatan belajar mengajar secara tatap muka diterapkan, maka pihaknya akan kembali menjalankan Perwali Banjarmasin terkait Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Pelajar.
“Belied itu menaungi komunitas di sekolah sebagai salah satu ujung tombak pencegahan penyalahgunaan narkoba,” jelasnya.
Adapun program tersebut bernama Cegat Atas atau disingkat Cegah Tangkal Narkoba dengan Teman Sebaya.
“Maksudnya, anak-anak sendiri yang melakukan kampanye dan mengedukasi teman yang lain. Bisa melalui mading, poster, yel-yel dan pidato,” bebernya.
Sejauh ini, ia mengklaim, tingkat penyalahgunaan narkoba kalangan pelajar sudah mulai menurun.
Berdasarkan data 2019 kemarin, jumlah kasus penyalahgunaan narkoba kalangan pelajar di Banjarmasin hanya mencapai 23 kasus.
Sedangkan 2017 silam, jumlah aduan terkait penyalahgunaan narkoba kalangan pelajar mencapai 163 kasus.
“Itu merupakan puncaknya. Data 2020 masih belum kita terima,” pungkasnya.
Editor: Fariz Fadhillah