apahabar.com, BANJARMASIN – Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak Kalimantan Selatan (Kalsel) 2020 mendatang tinggal hitungan bulan.
Sebagai lembaga demokrasi, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalsel, mencatat sejumlah potensi kerawanan di ajang pesta demokrasi lima tahunan tingkat daerah tersebut.
“Kita sudah mencatat beberapa potensi kerawanan di Pilkada Kalsel Desember 2020 mendatang,” ucap Ketua Bawaslu Kalsel, Erna Kasypiah melalui virtual, Rabu (19/8) pagi.
Pertama, Bawaslu Kalsel mencatat adanya potensi abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan oleh petahana dalam upaya pencegahan Covid-19.
“Ini berpotensi dimanfaatkan di tengah Pandemi Covid-19 ini,” katanya.
Kemudian, politik uang berpotensi terjadi, terlebih di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang kian lesu akibat Covid-19.
“Karena kondisi ekonomi masyarakat melemah, lalu dimanfaatkan orang yang bersangkutan,” bebernya.
Selain itu, masih banyak lagi potensi kerawanan yang terjadi di Pilkada Kalsel 2020 nanti. Di antaranya seperti potensi daftar pemilih tidak tepat, regulasi terkait penyelenggaraan pemilihan berganti, verfak dukungan calon kurang maksimal.
Selanjutnya, partisipasi pemilih menurun, potensi logistik kurang maksimal dan tidak terjaminnya rasa aman seluruh pihak yang terkait penyelenggaraan pemilih.
“Intinya kerawanan di Pilkada Kalsel ini cukup tinggi,” pungkasnya.
Editor: Puja Mandela